Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Efek Samping Obat Jerawat Tretinoin

ilustrasi obat jerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)
Intinya sih...
  • Iritasi kulit adalah efek samping umum tretinoin, terutama pada pemilik kulit sensitif.
  • Pengelupasan kulit juga sering terjadi karena tretinoin meningkatkan kecepatan pengelupasan, menyebabkan tekstur seperti kulit terbakar matahari.
  • Area yang dioleskan tretinoin bisa menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga perlindungan sangat diperlukan.

Sebagai salah satu retinoid topikal yang banyak digunakan, tretinoin secara umum aman. Namun, seperti halnya semua obat, ada beberapa efek samping potensial tretinoin yang harus kamu ketahui.

Tretinoin paling sering dijual sebagai krim, gel, atau larutan topikal, yang ditujukan untuk perawatan anti-aging dan jerawat.

Tretinoin juga diproduksi sebagai obat oral untuk digunakan sebagai pengobatan leukemia promielositik akut.

Di bawah ini akan dipaparkan potensi efek samping tretinoin bentuk topikal yang digunakan untuk mengobati jerawat dan efek fisik penuaan.

1. Kulit kering, bersisik, atau merah

Saat pertama kali menggunakan tretinoin, kamu mungkin menyadari kulit tampak kering, bersisik, atau merah. Pada pemilik kulit sensitif, efek ini mungkin lebih kuat.

Jerawat mungkin bertambah parah pada awalnya. Namun, ini biasanya normal, dikenal sebagai skin purge atau flare. Seiring waktu, jerawat dan iritasi kulit akan membaik.

Berikut ini cara mencegah atau mengurangi iritasi kulit akibat tretinoid:

  • Tanyakan kepada dokter kulit tentang memulai dengan produk tretinoin dengan kekuatan yang lebih rendah.
  • Awali dengan mengoleskan tretinoin 1 hingga 2 kali seminggu untuk memudahkan penggunaan.
  • Selalu bersihkan tangan dan wajah sebelum mengoleskan tretinoin.
  • Gunakan produk seukuran kacang polong untuk seluruh wajah dan jangan mengombinasikannya dengan produk lain.
  • Lembapkan kulit dengan baik sebelum dan sesudah menggunakannya.
  • Hindari mengoleskan tretinoin bersamaan dengan obat topikal lainnya.
  • Hindari area sensitif, luka, atau ruam.
  • Jauhkan tretinoin dari kulit di sekitar mata dan mulut.
  • Jangan mengelupas kulit kering.
  • Jangan menggosok atau mengeksfoliasi kulit mati dengan kasar.
  • Hindari penggunaan riasan pada kulit yang teriritasi.

Jika iritasi kulit makin parah atau tak kunjung hilang, konsultasikan dengan dokter kulit.

2. Pengelupasan kulit yang tidak normal

ilustrasi memakai obat jerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Pengelupasan kulit yang tidak normal merupakan salah satu efek samping umum dari krim tretinoin.

Banyak pengguna merasakan peningkatan pengelupasan kulit selama minggu-minggu awal perawatan. Pengelupasan ini sering kali cukup parah, sehingga menghasilkan tekstur seperti kulit terbakar matahari dan kulit kering.

Ini biasanya terjadi akibat tretinoin yang meningkatkan kecepatan pengelupasan, yang menyebabkan tubuh melepaskan kulit lama lebih cepat dari biasanya.

Pengelupasan dapat berkisar dari potongan kecil kulit kering dan bersisik hingga potongan besar kulit terkelupas yang mengelupas di wajah.

Pengelupasan kulit akibat tretinoin cenderung hilang setelah 2 hingga 6 minggu penggunaan krim, gel, atau larutan.

3. Peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari

Area yang dioleskan tretinoin bisa menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Itu karena tretinoin mengurangi lapisan luar kulit, yang kemudian memungkinkan sinar matahari masuk lebih cepat.

Itu artinya, kamu bisa terbakar sinar matahari lebih cepat dan kulit bisa lebih mudah rusak. Perlindungan matahari sangat penting saat menggunakan tretinoin.

Berikut beberapa kiatnya:

  • Tetap di dalam ruangan saat paparan sinar matahari paling kuat (10 pagi hingga 4 sore).
  • Cari area yang teduh saat berada di luar ruangan.
  • Oleskan tretinoin pada malam hari dan bersihkan pada pagi hari
  • Gunakan tabir surya (SPF 30 atau lebih) setiap hari.
  • Jangan menggunakan tanning bed.
  • Gunakan pakaian pelindung, topi, dan kacamata hitam.

4. Perubahan warna kulit

ilustrasi obat jerawat (pexels.com/Burst)

Tretinoin dapat mengubah warna kulit pada beberapa orang. Itu karena tretinoin terkadang diresepkan di off-label untuk mengatasi bintik hitam atau melasma, yang dalam kasus ini mencerahkan bintik-bintik kulit adalah tujuannya.

Namun, di lain waktu, tretinoin dapat menyebabkan terlalu banyak pencerahan (hipopigmentasi) atau penggelapan (hiperpigmentasi) pada kulit. Untuk jerawat, ini mungkin merupakan efek samping yang tidak diinginkan dari obat tersebut.

Tidak semua orang akan mengalami efek samping ini. Namun, jika melihat adanya perubahan yang tidak diinginkan, beri tahu dokter kulit. Kamu mungkin perlu penyesuaian perawatan kulit.

5. Reaksi alergi

Produk tretinoin dapat menyebabkan reaksi alergi. Risiko alergi sejati terhadap bahan utama (tretinoin) rendah. Bahan-bahan yang tidak aktiflah yang lebih mungkin menyebabkan reaksi alergi.

Karena itu, cek semua bahan produk tretinoin kamu dengan dokter kulit atau apoteker, jadi kamu bisa memeriksa alergi yang mungkin kamu miliki terhadap komponen obat.

Atralin, misalnya, mengandung protein ikan (hidrolisat kolagen ikan). Jika memiliki alergi terhadap ikan, kamu tidak boleh mengonsumsi tretinoin versi ini.

Kalau mengalami reaksi alergi setelah menggunakan produk tretinoin, segera cuci area kulit yang dirawat. Kamu mungkin perlu merawat area tersebut dengan diphenhydramine atau steroid topikal. Jika gejala tampak parah atau memburuk, hubungi dokter kulit.

6. Peradangan kulit

ilustrasi kulit berjerawat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Meskipun jarang terjadi, tetapi tretinoin berpotensi menyebabkan ruam dan peradangan pada kulit. Jika terjadi, kulit yang meradang dan/atau gatal paling sering terjadi selama periode purge tretinoin, yang berlangsung sekitar 2 hingga 6 minggu setelah memulai perawatan.

Apabila kamu mengalami peradangan kulit yang signifikan, menyakitkan, atau berlangsung lebih dari beberapa jam setelah mengoleskan tretinoin ke wajah, segera hubungi dokter.

Seperti banyak efek samping tretinoin, peradangan kulit sering kali sembuh sendiri, tetapi mungkin butuh perhatian medis jika parah atau menyakitkan.

7. Lepuh kulit

Tretinoin juga dapat menyebabkan kondisi dermatitis yang muncul dengan cepat, termasuk munculnya lepuh kulit kecil di wajah.

Lepuh akibat tretinoin jarang terjadi, hanya memengaruhi sebagian kecil orang. Lepuh dapat muncul di satu sisi wajah atau kedua sisi dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam.

Benjolan kecil dan luka bakar lainnya akibat tretinoin dapat muncul akibat penggunaan krim atau gel tretinoin yang terlalu kuat (misalnya, krim tretinoin 0,1%) atau akibat penggunaan krim, gel, atau larutan tretinoin terlalu sering.

Sebaiknya hubungi dokter jika mengalami lepuh setelah menggunakan tretinoin yang tidak sembuh dalam waktu 24 jam.

8. Bahaya bagi janin selama kehamilan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Efek tretinoin topikal selama kehamilan belum diteliti dengan baik. Namun, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa tretinoin membahayakan janin. Dan, juga tidak diketahui apakah penggunaan tretinoin selama menyusui aman.

Karena itu, sebagian besar ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari tretinoin jika sedang hamil. Dan, jika berencana untuk hamil, kamu mungkin disarankan untuk menghentikan penggunaan tretinoin setidaknya satu bulan sebelum mulai mencoba untuk hamil.

Perempuan hamil juga tidak boleh menyentuh atau memegang tretinoin dengan tangan kosong. Dan, jika sedang menyusui, bicarakan dengan dokter kulit tentang alternatif yang lebih aman.

Tidak diketahui apakah ada peningkatan risiko cacat lahir pada laki-laki yang menggunakan tretinoin saat program hamil. Namun, secara umum risiko paparannya rendah dalam kasus ini.

Ada beberapa efek samping potensial tretinoin, seperti iritasi kulit, perubahan warna kulit, peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari pada area yang dioleskan, pengelupasan kulit, reaksi alergi, hingga potensi bahaya pada janin.

Bicarakan dengan dokter kulit tentang kekhawatiran akan efek samping tretinoid dan cara mengatasinya. Beri tahu mereka jika ada efek samping yang makin parah, tidak kunjung hilang, atau mulai mengganggu kualitas hidup.

Referensi

GoodRx. Diakses pada Juni 2024. Tretinoin for Acne: 5 Side Effects and How to Manage Them.
Apostrophe. Diakses pada Juni 2024. Tretinoin Cream Side Effects.
Boswell, C. “Skincare science: Update on topical retinoids.” Aesthetic Surgery Journal 26, no. 2 (March 1, 2006): 233–39.
Mother to Baby | Fact Sheets - NCBI Bookshelf. “Topical Tretinoin,” October 1, 2022.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us