ilustrasi nyeri dada (statesman.com)
Banyak pasien dengan efusi perikardium kecil tidak memiliki gejala. Kondisi ini sering ditemukan secara tidak sengaja saat seseorang menjalani pemeriksaan sinar-X dada, CT scan, atau ekokardiogram yang dilakukan untuk alasan lain.
Awalnya, perikardium dapat meregang untuk mengakomodasi penumpukan cairan yang berlebihan. Maka dari itu, tanda dan gejala mungkin tidak terjadi sampai sejumlah besar cairan terkumpul dari waktu ke waktu.
Apabila akhirnya muncul gejala, ini mungkin akibat dari kompresi struktur di sekitarnya, seperti paru-paru, lambung, atau saraf frenikus (saraf yang menghubungkan ke diafragma).
Gejala juga dapat terjadi karena gagal jantung diastolik (gagal jantung yang terjadi karena jantung tidak dapat berelaksasi secara normal di antara setiap kontraksi karena kompresi tambahan).
Gejala efusi perikardium dapat meliputi:
- Nyeri atau tekanan di dada.
- Sesak napas.
- Mual.
- Perut terasa penuh.
- Kesulitan dalam menelan.
Gejala efusi perikardium telah menyebabkan tamponade jantung antara lain:
- Semburat biru pada bibir dan kulit.
- Syok.
- Perubahan status mental.
Tamponade jantung adalah kompresi jantung yang parah yang mengganggu kemampuannya untuk berfungsi. Tamponade jantung akibat efusi perikardium dapat mengancam jiwa dan merupakan keadaan darurat medis, yang memerlukan drainase cairan sesegera mungkin.