Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?

Sangat disarankan untuk divaksinasi varicella sebelum hamil

Cacar air atau yang secara medis dikenal sebagai varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut virus varicella-zoster. Penyakit ini menyebar dengan cepat dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain.

Cacar air menyebabkan ruam berupa bintik-bintik merah dan gatal yang berubah menjadi lepuh berisi cairan. Seiring waktu, bintik-bintik akan mengeras membentuk keropeng, yang akhirnya lepas.

Cacar air paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun, tetapi secara umum dapat menyerang orang-orang pada usia berapa pun. Meskipun sangat tidak nyaman, tetapi sebenarnya cacar air tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri.

Namun, jika terjadi pada perempuan hamil, cacar air bisa berbahaya. Ini karena janin belum menerima antibodi dari ibu dan bisa tertular cacar air. Selanjutnya, virus dapat memengaruhi perkembangan janin.

Lantas, apa saja bahayanya jika perempuan hamil terkena cacar air? Ini dia jawabannya!

1. Bagaimana cacar air memengaruhi janin

Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?ilustrasi ibu hamil (freepik.com/jcomp)

Terkena cacar air saat sedang hamil dapat memengaruhi bayi yang belum lahir. Efeknya pada bayi bergantung pada banyak faktor, termasuk berapa minggu usia kehamilan saat terinfeksi.

Diterangkan dalam laman Nationwide Children, saat seorang perempuan terkena cacar air pada 20 minggu pertama kehamilan, ada kemungkinan 1 dari 50 bayinya mengalami cacat lahir. Ini disebut sindrom varicella kongenital yang menyebabkan bayi mengalami risiko sebagai berikut:

  • Bekas luka
  • Cacat otot dan tulang
  • Anggota tubuh cacat dan lumpuh
  • Ukuran kepala kecil
  • Kebutaan
  • Kejang
  • Cacat intelektual.

Jika seseorang terkena cacar air saat hamil, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan USG secara mendetail 5 minggu setelah infeksi

2. Pengaruh cacar air pada bayi yang baru lahir

Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?ilustrasi bayi baru lahir (pixabay.com/SeppH)

Dijelaskan dalam laman Pregnancy, Birth, & Baby, jika seorang perempuan terkena cacar air pada 4 minggu terakhir kehamilan, virus tersebut mungkin aktif pada bayi saat lahir. Ini terjadi pada sekitar 1 dari 2 bayi.

Perempuan yang mengalami cacar air saat melahirkan masih dapat menyusui selama si ibu cukup sehat. Bayi lebih mungkin terkena cacar air parah jika ibu terkena cacar air seminggu sebelum atau seminggu setelah melahirkan.

Karena risiko ini, dokter biasanya akan merawat bayi dengan antibodi dan obat antivirus setelah bayi lahir. Ini bertujuan untuk membantu menghentikan penyakit.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Cacar Air agar Tidak Bertambah Banyak

3. Apa yang harus dilakukan jika terkena cacar air saat hamil?

Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?ilustrasi cacar air (freepik.com/freepik)

Jika kamu terkena cacar air saat sedang hamil, segera hubungi dokter faskes pertama.

Dokter mungkin akan merekomendasikan suntikan produk imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap virus cacar air.

Jika diberikan dalam waktu 10 hari setelah terpapar, imunoglobulin dapat mengurangi tingkat keparahannya, dikutip dari Mayo Clinic. Namun, belum jelas apakah pengobatan ini membantu melindungi bayi yang sedang berkembang.

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat antivirus oral untuk mempercepat pemulihan. Obat ini paling efektif bila diberikan dalam waktu 24 jam setelah timbulnya ruam.

Jika kamu terkena cacar air saat melahirkan, bayi mungkin akan diobati dengan imunoglobulin segera setelah lahir untuk mencegah varicella neonatal. Selain itu, obat antivirus juga dapat diberikan.

4. Bagaimana cara mencegah cacar air

Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?ilustrasi bintik cacar air (freepik.com/freepik)

Cara terbaik untuk mencegah cacar air adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Vakinasi untuk cacar air dikenal sebagai vaksinasi varicella.

Kebanyakan orang yang divaksinasi tidak akan terkena cacar air. Kalaupun terkena cacar air, mereka umumnya mengalami cacar air yang lebih ringan dengan:

  • Lebih sedikit ruam.
  • Demam lebih rendah.
  • Pemulihan lebih cepat.

Vaksin cacar air juga akan melindungimu dari penyakit herpes zoster di kemudian hari. Namun, vaksinasi varicella tidak disarankan untuk diberikan selama kehamilan.

5. Saat sedang merencanakan kehamilan, perlukah vaksin varicella?

Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?ilustrasi vaksin varicella (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum memulai program hamil, sebaiknya temui dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika kamu belum pernah terkena cacar air dan belum mendapatkan vaksinasi, sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi.

Pasanganmu mungkin juga perlu mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi. Vaksin cacar air dianjurkan untuk semua orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air.

Orang dewasa disarankan mendapatkan dua dosis vaksin cacar air yang diberikan setidaknya dengan jarak empat minggu. Dosis kedua harus diberikan setidaknya satu bulan sebelum hamil.

Mengetahui potensi bahaya cacar air pada ibu hamil, siapa pun yang belum pernah terkena cacar air sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi. Juga, konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan untuk mendapatkan tips kesehatan yang bermanfaat bagi calon ibu dan bayi.

Baca Juga: Apa Itu Cacar Alaska atau Alaskapox?

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya