Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Mengonsumsinya harus diberi jarak beberapa jam

Banyak orang mengonsumsi suplemen untuk membantu meningkatkan kesehatan. Vitamin, mineral, herbal, dan probiotik adalah suplemen yang dapat membantu menjaga kesehatan. 

Jika diperlukan, kamu bahkan dapat mengonsumsi beberapa jenis suplemen. Namun, perlu diketahui bahwa beberapa jenis suplemen tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Ini karena ada kemungkinan interaksi negatif.

Inilah jenis-jenis suplemen yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan karena dapat menimbulkan efek merugikan.

1. Magnesium dan kalsium

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi suplemen vitamin (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Magnesium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membantu berbagai proses dalam tubuh, seperti fungsi otot, saraf, kontrol gula darah, dan pengaturan tekanan darah. Sementara, kalsium adalah mineral yang penting untuk kesehatan tulang.

Menurut laman Health, kedua mineral ini tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan karena dapat mengganggu penyerapan magnesium jika kalsium dikonsumsi dalam dosis sangat tinggi.

Kalsium paling baik dikonsumsi menjelang waktu tidur, bukan saat makan. Ini karena mengonsumsi suplemen kalsium selama makan dapat berdampak negatif pada berapa banyak magnesium dari makanan yang terserap tubuh.

2. Vitamin C dan B12

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi suplemen (pixabay.com/Bru-nO)

Vitamin C dan vitamin B12 tidak disarankan dikonsumsi secara bersamaan. Alasannya, vitamin C dosis tinggi dapat mengurangi jumlah vitamin B12 yang diserap dan dimetabolisme oleh tubuh. 

Laman Single Care menyarankan untuk mengonsumsi vitamin C setidaknya dua jam setelah mengonsumsi vitamin B12. Cara ini dapat membantu menghindari kekurangan vitamin B12.

3. Tembaga dan zink

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi suplemen (freepik.com/jcomp)

Tembaga adalah mineral yang membantu perkembangan otak, kesehatan sistem saraf, dan pembuatan jaringan penting dalam tubuh. Sementara itu, zink atau seng adalah mineral penting untuk penyembuhan.

Kalau kamu menggabungkan tembaga dan zink, penyerapan keduanya akan bersaing satu sama lain, menurut penjelasan laman MedicineNet. Dalam kasus ini, zink "menang". Individu yang mengonsumsi terlalu banyak suplemen zink dapat mengalami defisiensi tembaga.

Baca Juga: 5 Jenis Suplemen untuk Mencegah Osteoporosis, Catat!

4. Minyak ikan dan gingko biloba

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi minyak ikan (pixabay.com/stevepb)

Suplemen minyak ikan mengandung omega-3 bermanfaat untuk mengatasi peradangan dan memperbaiki suasana hati. Namun, jika kamu mengonsumsi suplemen ini dengan ramuan yang mengencerkan darah, seperti ginkgo biloba atau bawang putih, ini dapat mencegah pembekuan dan memicu pendarahan yang tidak terkendali.

Diterangkan laman The Healthy, yang paling aman adalah memisahkan konsumsi keduanya setidaknya selama dua jam. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan manfaat dari kedua suplemen secara maksimal.

5. Kalsium dan vitamin D

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi suplemen (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Vitamin D juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu mengatasi nyeri sendi, dan meningkatkan kesehatan tulang. Sementara itu, kalsium terbukti meningkatkan kesehatan jantung, mencegah diabetes, dan menghindari tekanan darah tinggi. Konsumsi vitamin D dan kalsium berbarengan akan membantu tubuh menyerap lebih banyak kalsium. 

Bahaya kombinasi keduanya adalah dapat menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak kalsium. Sebab, tanpa disadari kita telah mengonsumsi banyak kalsium dari makanan dan suplemen lannya, karena mineral ini ditemukan di banyak produk.

Dilansir ReNue, terlalu banyak konsumsi kalsium dapat menyebabkan hiperkalsemia, yang menyebabkan sejumlah masalah serius mulai dari batu ginjal hingga kerusakan jantung.

6. Vitamin K dan E

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi suplemen (pixabay.com/Bru-nO)

Vitamin K membantu tubuh membekukan darah dengan benar. Hindari mengonsumsi suplemen vitamin K bersama dengan vitamin E dosis tinggi. Pasalnya, konsumsi keduanya secara bersamaan dapat menetralkan efek vitamin K, menurut laman Livestrong. 

Faktanya, mengonsumsi vitamin E lebih dari 800 IU dapat mengganggu pembekuan darah dan menyebabkan darah menjadi lebih encer. Jika vitamin E dikonsumsi bersama dengan obat pengencer darah, seperti warfarin, ini bisa meningkatkan risiko pendarahan.

7. Kalsium dan zat besi

Jenis-jenis Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaanilustrasi suplemen (pexels.com/MART PRODUCTION)

Anemia defisiensi zat besi merupakan jenis anemia yang paling umum. Anemia ini terjadi saat tubuh tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan.

Orang yang didiagnosis dengan anemia defisiensi zat besi biasanya disarankan untuk meningkatkan asupan zat besi melalui makanan dan suplemen. Namun, konsumsi suplemen zat besi dan kalsium secara bersamaan perlu dihindari karena dapat menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap semua zat besi secara efektif. Jadi, disarankan untuk mengonsumsi kedua suplemen beberapa jam terpisah untuk menghindari interaksi negatif.

Itu tadi penjelasan tentang jenis-jenis suplemen yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan.  Jika dua atau beberapa suplemen tidak memiliki interaksi apa pun, tidak masalah untuk mengonsumsinya bersama-sama. Namun, jika kamu tidak yakin apakah beberapa jenis suplemen (termasuk obat) akan berinteraksi, tanyakan kepada dokter atau apoteker.

Baca Juga: Apa Manfaat Vitamin C dalam Produk Skincare bagi Kesehatan Kulit?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya