Pediophobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Ketakutan terhadap boneka dan objek lain yang mirip manusia

Banyak orang senang dengan boneka. Namun, bagi beberapa orang, boneka justru menjadi sumber fobia. Ketakutan pada boneka disebut pediophobia, dianggap sebagai gangguan kecemasan yang dikenal sebagai fobia spesifik. 

Pediophobia merupakan salah satu jenis automatonophobia, yaitu rasa takut terhadap sesuatu yang tampak seperti manusia. Pediophobia dapat memicu respons negatif dan bisa memengaruhi kehidupan secara signifikan.

1. Apa yang ditakuti orang dengan pediophobia

Orang dengan pediophobia cenderung takut berinteraksi dengan boneka atau benda mati yang mirip dengan manusia. Bahkan, dilansir Go Digit, hanya melihat objek mirip manusia dapat menyebabkan orang dengan pediophobia menjadi panik.

Selain boneka, benda lain yang ditakuti orang dengan pediophobia, meliputi:

  • Ventriloquist.
  • Patung museum lilin.
  • Robot humanoid.
  • Maneken.
  • Animatronik atau boneka bermotor yang biasanya ada di taman hiburan.

2. Gejala

Pediophobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi perempuan ketakutan saat melihat boneka (freepik.com/wayhomestudio)

Fobia spesifik terjadi saat seseorang memiliki ketakutan yang terus-menerus dan ekstrem terhadap objek tertentu. Biasanya, orang dengan fobia spesifik akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari pertemuan dengan objek pemicu fobia. Menariknya, orang dengan fobia spesifik sebenarnya sadar bahwa tidak ada ancaman atau bahaya nyata dari objek yang mereka takuti.

Gejala pediophobia kurang lebih sama dengan kebanyakan fobia. Berikut gejalanya dilansir laman Cedars Sinai:

  • Detak jantung meningkat.
  • Berkeringat.
  • Menggigil.
  • Gemetar.
  • Sesak napas.
  • Dada terasa sakit.
  • Sakit perut, mual, atau muntah.
  • Merasa pusing atau pingsan.
  • Perasaan takut.

Baca Juga: Mengenal Cherophobia, Fobia Aneh Manusia yang Takut Bahagia

3. Penyebab

Belum jelas apa penyebab pasti dari pediophobia. Namun, fobia ini dapat dipicu oleh peristiwa traumatis, seperti menonton film horor yang melibatkan boneka, mendengar cerita menyeramkan tentang boneka, atau kejadian yang berhubungan dengan boneka.

Fobia spesifik dapat menurun dalam keluarga, yang artinya kemungkinan ada komponen genetik di dalamnya. Namun, ketakutan tersebut juga bisa berkembang karena menyaksikan orang tua atau anggota keluarga lainnya bereaksi negatif saat melihat boneka.

Menurut National Institutes of Health, jenis fobia ini cenderung lebih sering dialami oleh perempuan. Frekuensi orang yang mengalami fobia juga lebih tinggi setelah mengalami cedera otak traumatis.

4. Diagnosis

Pediophobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental (freepik.com/mego-studio)

Diagnosis pediophobia dilakukan oleh profesional kesehatan mental. Menurut studi, untuk mendiagnosis pediophobia, profesional kesehatan mental biasanya akan mengonfirmasi hal-hal berikut (Learning & Memory, 2017):

  • Ketakutan dan kecemasan langsung.
  • Sengaja menghindari objek fobia.
  • Objek fobia sebenarnya tidak berbahaya.
  • Respons ketakutan secara signifikan memengaruhi kualitas hidup.

5. Pengobatan

Cara termudah untuk mengelola gejala pediophobia dan fobia spesifik lainnya adalah dengan menghindari objek pemicu fobia. Sayangnya, cara ini tidak dapat dilakukan jika objek fobia muncul secara tidak terduga.

Pada kasus tersebut, terdapat beberapa teknik koping self-help yang mungkin bermanfaat. Berikut penjelasannya dilansir Verywell Health:

  • Teknik relaksasi: Meditasi terpandu atau relaksasi progresif dapat membantu mengurangi ketegangan pada tubuh.
  • Visualisasi: Jika memvisualisasikan dapat memicu respons negatif, maka kamu perlu mendapatkan bimbingan dari seorang konselor atau terapis.
  • Terapi kelompok: Berhubungan dengan orang-orang yang mengalami dan memahami masalah yang sama seringkali bermanfaat.

Pediophobia bisa menjadi kondisi yang merepotkan, utamanya bagi anak kecil yang kerap terpapar boneka saat bermain. Jika ini memengaruhi kualitas hidup secara negatif, ada baiknya untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental.

Baca Juga: Meditasi Qigong: Pengertian, Gaya, dan Manfaatnya  

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya