Penyakit Peyronie: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Menyebabkan ereksi yang melengkung dan menyakitkan

Penyakit Peyronie ialah kondisi non-kanker akibat jaringan parut fibrosa yang berkembang pada penis dan menyebabkan ereksi yang melengkung dan menyakitkan.

Penis memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, serta memiliki ereksi yang melengkung tidak selalu menjadi perhatian. Namun, penyakit Peyronie menyebabkan bengkok dan nyeri yang signifikan.

Hal ini selanjutnya dapat membuat hubungan seks terasa menyakitkan atau mempersulit ereksi. Karena alasan ini, penyakit Peyronie kerap memicu stres dan kecemasan pada laki-laki.

Kali ini, kita akan membahas sejumlah hal penting seputar penyakit Peyronie, mulai dari gejala hingga pengobatan.

1. Gejala

Penyakit Peyronie: Gejala, Penyebab, PengobatanPenis sangat melengkung merupakan salah satu gejala penyakit Peyronie (unsplash.com/Deon Black)

Gejala penyakit Peyronie dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Berikut beberapa gejala yang paling umum, dilansir Mayo Clinic:

  • Jaringan parut.
  • Penis melengkung secara signifikan ke atas atau ke bawah atau menekuk ke satu sisi.
  • Kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
  • Pemendekan penis.
  • Rasa sakit pada penis, dengan atau tanpa ereksi.
  • Saat ereksi, penis mungkin mengalami penyempitan, lekukan atau bahkan penampilan seperti jam pasir.

2. Penyebab

Penyakit Peyronie: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi penis mengalami cedera akibat berhubungan seks (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Diterangkan laman Yale Medicine, penyakit Peyronie biasanya timbul akibat cedera. Misalnya, secara tidak sengaja menabrak tulang kemaluan pasangan saat berhubungan seks atau mengalami cedera pada selangkangan saat berolahraga.

Cedera itu sendiri belum tentu terjadi secara dramatis. Bahkan, sering kali orang dengan penyakit Peyronie tidak ingat kapan mereka mengalami cedera. Namun, beberapa minggu kemudian, mereka merasakan sakit saat ereksi. Ini disebabkan oleh jaringan parut yang menumpuk, kemudian menyebabkan penis menjadi bengkok.

Akibatnya, seks terasa tidak nyaman atau kamu mungkin jadi cenderung menghindari seks. Kondisi ini juga dapat memperpendek penis dan disfungsi ereksi.

Baca Juga: Fraktur Penis (Penis Patah): Penyebab, Gejala, dan Penanganan 

3. Diagnosis

Penyakit Peyronie: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi pasien pria sedang diperiksa oleh dokter (freepik.com/tirachardz)

Diterangkan dalam laman Cleveland Clinic, sebagai bagian dari diagnosis, dokter akan bertanya tentang apa pun yang mungkin terjadi sebelum gejala muncul. Selanjutnya, dokter akan meraba jaringan yang mengeras akibat penyakit, meski kadang perlu dilakukan pemeriksaan saat penis sedang ereksi. Jika diperlukan, suntikan akan digunakan untuk membuat penis ereksi sementara waktu untuk kemudian dilakukan pemeriksaan.

Dokter mungkin juga merekomendasikan USG. USG akan membantu mengetahui di mana letak penumpukan jaringan parut, penumpukan kalsium, dan bagaimana aliran darah di penis. Tes ini memungkinkan penyedia layanan kesehatan menentukan opsi perawatan yang terbaik.

4. Pengobatan

Penyakit Peyronie: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Sekitar 13 persen kasus penyakit Peyronie dapat hilang tanpa diobati, mengutip laman Urology Care Foundation. Umumnya, dokter menyarankan untuk mengobati penyakit tanpa operasi selama 12 bulan pertama setelah diagnosis.

Untuk laki-laki dengan penumpukan jaringan parut sedikit, penis tidak terlalu bengkok, tidak mengalami nyeri, dan tidak memiliki masalah dengan seks, mungkin tidak memerlukan perawatan khusus.

Untuk penyakit Peyronie yang memerlukan pengobatan, berikut beberapa pilihan perawatan yang tersedia:

  • Obat oral: Penyakit Peyronie yang parah dapat diobati dengan terapi obat oral. Namun, perawatan ini kurang direkomendasikan karena diyakini tidak memiliki manfaat yang signifikan.
  • Suntikan pada penis: Menyuntikkan obat langsung ke penis membawa dosis obat yang lebih tinggi daripada obat oral.
  • Operasi: Tindakan operasi diperuntukkan bagi laki-laki yang memiliki kelainan bentuk penis parah dan menyebabkan kesulitan berhubungan seks.
  • Perawatan lainnya: Ada banyak penelitian tentang pilihan perawatan lain untuk penyakit Peyronie. Misalnya, penelitian skala kecil telah menunjukkan bahwa meregangkan penis setiap hari selama minimal enam bulan dapat membantu mengembalikan panjang dan kelengkungan. Selain itu, pengobatan dengan radiasi, gelombang kejut, panas dan verapamil pada kulit juga sedang dipelajari.

5. Komplikasi

Penyakit Peyronie: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi disfungsi ereksi (freepik.com/wayhomestudio)

Berikut adalah beberapa komplikasi penyakit Peyronie yang dapat terjadi:

  • Tidak mampu melakukan hubungan seksual.
  • Disfungsi ereksi.
  • Merasa cemas atau stres tentang kemampuan seksual atau penampilan penis.
  • Kesulitan menjalani program hamil sebagai akibat dari ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
  • Panjang penis berkurang.
  • Nyeri penis.

Masalah apa pun pada penis sangat berpotensi mengganggu aktivitas seksual, psikologis, dan kehidupan sehari-hari. Jadi, jika kamu curiga mengalami gejala penyakit Peyronie, segera cari bantuan medis.

Baca Juga: 7 Penyebab Kulit Penis Mengelupas, Apakah Berbahaya?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya