Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan ADHD dan ADD

Istilah ADHD lebih umum digunakan saat ini

Intinya Sih...

  • ADD sudah tidak lagi digunakan dan resmi diganti dengan ADHD.
  • ADHD memiliki 3 gejala utama: kurang perhatian, hiperaktif, impulsif.
  • Profesional kesehatan menggunakan penilaian, percakapan, informasi dari orang tua, dan tes medis untuk mendiagnosis ADHD.

Jika kamu pernah mendengar istilah ADD dan ADHD, kamu mungkin bertanya-tanya apa artinya atau apa perbedaan antara ADD dan ADHD

Sebenarnya, attention deficit disorder (ADD) adalah istilah lama. Istilah ADD sudah ketinggalan zaman yang tidak lagi secara resmi digunakan. Istilah yang benar sekarang adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Selama bertahun-tahun, ADD digunakan untuk menggambarkan jenis ADHD. Namun, ADD belum menjadi diagnosis resmi selama beberapa dekade.

Meskipun begitu, masih ada banyak kebingungan antara istilah-istilah ini. Berikut ini informasi seputar perbedaan antara ADHD dan ADD.

1. Perbedaan mendasar ADD dan ADHD

Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan ADHD dan ADDilustrasi orang dengan ADHD (pexels.com/Ivan Samkov)

Perbedaan antara istilah ADD dan ADHD berkaitan dengan gejala. ADHD memiliki tiga gejala utama: 

Kebanyakan orang dengan ADHD memiliki masalah dengan ketiga bidang. Namun, beberapa memiliki masalah dengan perhatian atau fokus. Sebelum tahun 1994, orang dengan gejala tersebut didiagnosis dengan ADD. Kini, diagnosis formal untuk kondisi tersebut adalah ADHD, terutama tipe predominan inatensi (rendahnya konsentrasi, sulit berfokus pada sesuatu, dan sangat mudah teralihkan perhatiannya), dikutip dari Understood.

Orang dengan ADHD kebanyakan memiliki masalah kesulitan memperhatikan. Dari luar, penyintas ADHD mungkin tampak seperti orang yang pemalu, suka melamun, atau sibuk dengan dunia mereka sendiri. Namun, masalah dengan fokus berdampak pada anak-anak dan orang dewasa dalam banyak hal. Ini bisa terlihat seperti:

  • Tidak menyelesaikan pekerjaan.
  • Kesulitan mengikuti arah.
  • Kesulitan menyaring informasi dan mengetahui apa yang penting dan apa yang tidak.
  • Mudah terganggu dan tampak pelupa atau ceroboh.

Baca Juga: Perbedaan Gejala ADHD pada Orang Dewasa dan Anak

2. Gejala

Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan ADHD dan ADDilustrasi anak dengan ADHD (pixabay.com/sp3cialstock)

Berikut gejala ADHD dan ADD diterangkan Verywell Health:

ADHD inatensi

  • Kesulitan memperhatikan detail.
  • Kesulitan mempertahankan perhatian.
  • Kesulitan mendengarkan.
  • Kesulitan mengerjakan satu tugas hingga selesai.
  • Kesulitan manajemen organisasi dan waktu.
  • Menghindari tugas yang melibatkan perhatian.
  • Sering salah menempatkan atau kehilangan benda.
  • Tantangan gangguan.
  • Kelupaan.

ADHD hiperaktif/impulsif

  • Gelisah atau berperilaku menggeliat.
  • Kesulitan duduk tenang.
  • Berlari atau memanjat di saat yang tidak pantas.
  • Kesulitan tetap tenang.
  • Terlalu aktif atau kesulitan tetap diam.
  • Berbicara berlebihan.
  • Berbicara sebelum mendengarkan.
  • Memiliki tantangan dengan menunggu.
  • Sering mengganggu.

Dalam hal ini, ADD merupakan salah satu tipe ADHD, yaitu ADHD inatensi.

3. Apakah cara diagnosis keduanya sama?

Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan ADHD dan ADDilustrasi berkonsultasi dengan psikiater (pexels.com/shvetsproduction)

Saat ini, tidak mungkin lagi didiagnosis dengan ADD karena istilah tersebut telah diganti dengan ADHD. Meskipun beberapa orang mungkin merujuk pada ADHD tipe inatensi sebagai ADD, tetapi itu bukan istilah resmi. 

ADHD tidak dapat didiagnosis dengan pengujian medis. Para profesional, seperti dokter anak, psikiater, dan psikolog menilai gejalanya untuk mendiagnosis ADHD:

  • Inatensi: Untuk didiagnosis dengan ADHD tipe ini, seseorang harus menunjukkan gejala kesulitan fokus.
  • Hiperaktif-impulsif: Seorang harus menunjukkan gejala aktivitas berlebihan yang tidak tepat atau kecenderungan sering bertindak tanpa berpikir.
  • Gabungan: Seseorang harus menunjukkan gejala kurangnya perhatian dan hiperaktif/impulsif. 

Untuk mendiagnosis ADHD, profesional kesehatan dapat mempertimbangkan:

  • Penilaian atau evaluasi.
  • Percakapan dengan pasien.
  • Informasi dari orang tua.
  • Pengamatan selama janji temu.
  • Catatan atau penilaian dari guru atau pengasuh.
  • Tes medis untuk mengesampingkan kemungkinan lain.

Pada intinya, istilah ADD sudah tidak digunakan dan telah resmi diganti dengan ADHD. Kalaupun digunakan, ADD digunakan untuk menggambarkan ADHD tipe inatensi.

Baca Juga: 5 Cara ADHD Memengaruhi Kehidupan Seksual Orang Dewasa

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya