Berlangsung selama 3 tahun, kerja sama ini tercapai guna meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan Eka Hospital Group terkait bidang penanganan kegawatdaruratan yang dilaksanakan 22-23 Agustus 2022 lalu di Eka Hospital.
Menurut drg. Rina, IGD amat penting sebagai "gerbang" rumah sakit. Meski banyak pasien datang dalam kondisi gawat darurat, tetapi tak sedikit yang tidak dalam keadaan darurat, agar mendapatkan pelayanan medis cepat. Karena populasi yang kian menua, pertambahan penduduk, dan perubahan pola penyakit, peningkatan layanan IGD amat diperlukan.
"Kita melihat tren IGD yang penuh dan jumlah visitasi meningkat, terutama di masa COVID-19. Pekerjaan IGD saat ini penuh dengan stres bagi staf dan pasien," ujar drg. Rina.
Terjadinya overcrowded pasien menyebabkan perawatan tidak optimal, waktu tunggu lama, infeksi nosokomial, hingga membuat kunjungan kembali ke IGD. Selain bisa merusak keamanan dan kualitas pasien serta staf, drg. Rina memperingatkan bahwa kepercayaan masyarakat yang menjadi taruhannya.
Drg. Rina Setiawati selaku COO Eka Hospital berjabat tangan dengan Dr. Heitham Hassoun selaku Vice President and Medical Director International Cedars-Sinai Hospital. (IDN Times/Alfonsus Adi Putra)
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, drg. Rina kembali menekankan bahwa visi kerja sama ini adalah mewujudkan pelayanan IGD kelas dunia. Namun, visi ini bukan hanya terbatas di Eka Hospital saja, melainkan juga rumah sakit yang lain.
“Apa yang kita dapatkan dari teman-teman di Cedars-Sinai kita bisa bagikan juga ke teman-teman lain sebagai pengalaman atau sharing knowledge, supaya kita bisa tumbuh bersama-sama.”
Bagi Eka Hospital, kerja sama dengan Cedars-Sinai Hospital adalah babak baru. Melalui collaboration learning process, Eka Hospital mendapatkan bantuan dan bimbingan untuk dukungan teknis dan implementasi praktik IGD terbaik.