Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahaya

Komplikasi sifilis yang menyerang sistem saraf pusat

Intinya Sih...

  • Neurosifilis merupakan komplikasi sifilis yang menyerang sistem saraf pusat, dapat menyebabkan gejala serius hingga kematian.
  • Neurosifilis bisa terjadi pada setiap tahap infeksi sifilis dan memiliki lima bentuk, dengan gejala yang berbeda-beda.
  • Risiko neurosifilis akan terus meningkat jika sifilis tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar ketika kamu melakukan hubungan seks vagina, oral, atau anal dengan orang yang terinfeksi. 

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan pada kulit atau lapisan dalam yang lembap di beberapa bagian tubuh.

Sifilis tidak bisa menular melalui kontak dengan benda-benda yang pernah disentuh oleh orang yang terinfeksi. Jadi, kamu tidak dapat tertular jika menggunakan toilet, peralatan makan, gagang pintu, kolam renang atau bak air panas yang sama dengan orang terinfeksi.

Sifilis merupakan IMS yang bisa diobati dan dicegah. Tanpa pengobatan, sifilis bisa menyebabkan kerusakan pada seluruh tubuh dan meningkatkan risiko infeksi HIV serta masalah kehamilan.

Salah satu komplikasi sifilis yang paling berbahaya adalah neurosifilis. Ini merupakan kondisi ketika infeksi sifilis menyebar ke sistem saraf pusat, yang mencakup otak dan sumsum tulang belakang. Jika sampai terjadi, ini bisa menimbulkan gejala serius, melemahkan, hingga bisa menyebabkan kematian.

1. Penyebab

Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahayailustrasi Treponema pallidum, bakteri penyebab sifilis. (flickr.com/NIAID)

Neurosifilis terjadi ketika infeksi sifilis menyebar ke sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gejala neurologis. Neurosifilis bisa terjadi pada setiap tahap infeksi sifilis.

Menurut penelitian, pada sebagian orang dengan sifilis, bakteri menginfeksi sistem saraf pusat, sering kali sebelum mereka mengalami gejala sifilis. Namun, bagi sebagian besar orang, infeksi pada sistem saraf pusat bisa hilang secara spontan tanpa menimbulkan peradangan dan gejala neurologis.

Sifilis tidak bisa hilang tanpa pengobatan antibiotik. Oleh karena itu, risiko neurosifilis akan terus meningkat jika sifilis tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Itulah alasan mengapa skrining sifilis rutin dianjurkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini atau mereka yang infeksinya serius. Ini termasuk pada:

  • Perempuan hamil.
  • Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
  • Hidup dengan HIV dan aktif secara seksual.
  • Mengonsumsi PrEP untuk pencegahan HIV.

Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa pengobatan sifilis sebagian atau tidak lengkap juga bisa meningkatkan risiko mengalami neurosifilis.

2. Jenis

Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahayailustrasi seorang pria duduk di tempat tidur (freepik.com/jcomp)

Ada lima bentuk neurosifilis. Para peneliti membaginya menjadi dua kelompok, yaitu neurosifilis awal dan neurosifilis lanjut.

Neurosifilis awal atau lanjut

Bentuk awal dari neurosifilis yaitu meliputi:

  • Neurosifilis asimtomatik: Bentuk ini tidak menimbulkan gejala neurologis apa pun. Ini juga terjadi sebelum orang yang terinfeksi mengalami gejala sifilis. Dokter mendiagnosis bentuk ini ketika analisis cairan serebrospinal menemukan bukti sifilis namun pasien tidak menunjukkan gejala. Jika orang dengan sifilis tidak mendapatkan pengobatan, maka neurosifilis asimtomatik umumnya terjadi antara beberapa minggu pertama hingga beberapa tahun pertama sesudah terinfeksi.
  • Neurosifilis meningeal: Bentuk ini terjadi saat bakteri sifilis menyebabkan peradangan pada meninges (tiga lapisan jaringan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang). Ini mengakibatkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan muntah. Jika orang dengan sifilis dan tidak mendapatkan pengobatan, maka bentuk neurosifilis ini bisa terjadi dalam beberapa bulan pertama hingga beberapa tahun sesudah terinfeksi.
  • Neurosifilis meningovaskular: Bentuk ini terjadi saat bakteri sifilis menyebabkan peradangan pada dinding arteri meninges (endarteritis). Hal ini mengakibatkan trombosis (gumpalan darah menyumbat pembuluh darah atau arteri) dan menghambat aliran darah ke jaringan otak. Hal ini mengakibatkan berbagai masalah, termasuk stroke. Jika orang dengan sifilis tidak mendapatkan pengobatan, maka bentuk neurosifilis ini bisa berkembang dalam beberapa bulan pertama hingga beberapa tahun sesudah terinfeksi.

Neurosifilis lanjut

Bentuk neurosifilis lanjut (parenkim) meliputi:

  • Paresis umum: Bentuk ini terjadi karena peradangan kronis pada meningen (meningoensefalitis), yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Ini mengakibatkan berbagai gejala dan kondisi psikologis. Gejala awal berupa gangguan mood dan perubahan kepribadian. Jika orang dengan sifilis tidak mendapat pengobatan, maka bentuk ini bisa terjadi tiga hingga 30 tahun sesudah infeksi awal.
  • Tabes dorsalis: Ini merupakan bentuk neurosifilis yang paling parah, terjadi akibat rusaknya kolom posterior (dorsalis) dan akar sumsum tulang belakang. Kondisi ini mengakibatkan berbagai gejala, termasuk masalah pergerakan, nyeri saraf, dan disfungsi kandung kemih. Jika orang dengan sifilis tidak mendapatkan pengobatan, maka tabes dorsalis bisa terjadi antara lima hingga 50 tahun sesudah infeksi.

Neurosifilis asimtomatik merupakan bentuk neurosifilis yang paling umum.

Bentuk paresis umum dan tabes dorsalis lebih jarang terjadi daripada bentuk lainnya karena kemajuan medis dalam pencegahan, skrining, dan pengobatan.

Baca Juga: Apakah Penyakit Sifilis Bisa Menular Melalui Air Liur?

3. Gejala

Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahayailustrasi sakit kepala (freepik.com/Drazen Zigic)

Gejala neurosifilis terutama memengaruhi sistem saraf. Gejalanya berbeda dengan gejala sifilis. Gejala neurosifilis tergantung pada bentuknya.

Gejala neurosifilis meningeal

  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Leher kaku.
  • Sensitivitas cahaya (fotofobia).
  • Masalah penglihatan atau pendengaran.
  • Disfungsi saraf kranial.

Gejala neurosifilis meningovaskular

Gejala neurosifilis meningovaskular termasuk gejala neurosifilis meningeal, selain pusing, stroke, serta kelemahan atau kehilangan otot (atrofi) terutama di bagian kaki.

Gejala paresis umum

Dokter membagi gejala paresis umum menjadi gejala awal dan gejala akhir. Ini dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba. Selain itu, juga bisa menyebabkan kondisi kejiwaan termasuk depresi, mengigau, psikosis, dan kegilaan.

Berikut gejala awal dan gejala akhir paresis umum:

  • Gejala awal paresis umum: Gangguan mood seperti mudah tersinggung, gangguan kepribadian, perubahan kebiasaan tidur, dan sering lupa.
  • Gejala akhir paresis umum: Hilang ingatan, gangguan penilaian, kebingungan, delusi, dan kejang.

Gejala tabes dorsalis

  • Ataksia.
  • Nyeri saraf.
  • Masalah kontrol kandung kemih.
  • Sensasi tidak normal seperti terbakar atau kesemutan (parestesia).
  • Perubahan penglihatan.
  • Masalah mata seperti kelainan pupil (pupil Argyll Robertson) dan kelumpuhan mata.
  • Hilangnya koordinasi dan refleks.
  • Artropati neuropatik (sendi Charcot).
  • Masalah berjalan.

Orang dengan HIV, cenderung mengalami gejala neurosifilis lebih cepat daripada orang tanpa HIV. Para peneliti tidak yakin mengapa itu bisa terjadi, tetapi diduga karena orang dengan HIV memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

4. Diagnosis

Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahayailustrasi seorang dokter sedang membacakan diagnosis pasien (freepik.com/freepik)

Sifilis bisa diketahui lewat tes darah. Namun, neurosifilis lebih sulit untuk untuk didiagnosis karena tidak ada tes standar emas untuk kondisi ini.

Diagnosis neurosifilis biasanya didasarkan pada riwayat kesehatan pasien, kombinasi gejala yang dialami, dan pemeriksaan cairan serebrospinal.

Jika dokter curiga pasien mengalami neurosifilis, beberapa tes ini bisa dilakukan:

  • Tes darah untuk mencari bukti adanya bakteri penyebab penyakit sifilis.
  • Pungsi lumbal, yaitu prosedur saat dokter akan memasukkan jarum ke punggung bawah untuk mengambil sampel cairan serebrospinal.
  • Analisis cairan serebrospinal untuk mencari bukti adanya bakteri.

Beberapa orang bisa memiliki tes sifilis cairan serebrospinal yang abnormal tanpa gejala khas klinis apa pun. Mereka biasanya didiagnosis dengan neurosifilis asimtomatik atau tanpa gejala.

Selain itu, gejala neurosifilis dan tes sifilis positif juga mungkin terjadi tanpa tes cairan serebrospinal yang positif. Mereka biasanya didiagnosis neurosifilis.

Direkomendasikan agar pasien sifilis melakukan tes HIV jika status HIV tidak diketahui atau sebelum memiliki hasil HIV negatif. Ini karena neurosifilis dan HIV saling berkaitan.

Neurosifilis umum terjadi pada orang dengan HIV, karena luka sifilis memudahkan penularan HIV. 

Selain itu, Treponema pallidum berinteraksi dengan HIV sehingga mempersulit pengobatan sifilis.

Orang dengan neurosifilis dan HIV biasanya membutuhkan lebih banyak suntikan penisilin dan memiliki peluang lebih kecil untuk sembuh total.

5. Pengobatan

Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahayailustrasi pasien dirawat di rumah sakit (freepik.com/DC Studio)

Menghentikan neurosifilis dan mencegahnya memburuk melibatkan pengobatan untuk sifilis.

Dokter akan meresepkan antiobiotik untuk mengobati sifilis. Yang paling umum diresepkan adalah penisilin, bisa lewat infus, suntikan intramuskular, atau secara oral. Rejimen pengobatan bisa berlangsung 10 hingga 14 hari.

Obat lain yang bisa digunakan untuk mengobati sifilis termasuk probenecid dan ceftriaxone, yang sering dikombinasikan dengna penisilin.

Tergantung kasusnya, kamu mungkin perlu dirawat di rumah sakit selama pengobatan.

Setelah pengobatan, kamu akan butuh tes darah lanjutan dengan interval berbeda, seperti tiga bulan dan enam bulan, untuk memastikan infeksinya hilang.

Setelah itu, kamu menjalani tes darah setiap tahun selama tiga tahun

Kamu juga butuh pungsi lumbal lanjutan untuk analisis cairan serebrospinal setiap enam bulan, untuk memastikan tidak ada infeksi di sistem saraf pusat.

6. Prognosis

Neurosifilis, Komplikasi Penyakit Sifilis yang Berbahayailustrasi seorang pria sedang duduk di tempat tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Prognosis neurosifilis tergantung bentuk neurosifilis yang dialami dan seberapa cepat kamu menerima pengobatan. 

Walaupun pengobatan antibiotik penisilin mengobati infeksi dan mencegah kerusakan lebih lanjut, tetapi ini kemungkinan tidak bisa membalikkan kerusakan neurologis yang sudah terjadi.

Namun, jika kasusnya ringan, antibiotik kemungkinan cukup untuk mengembalikan kesehatan sepenuhnya.

Jika neurosifilis tidak diobati, ini bisa menyebabkan komplikasi serius, termasuk kelumpuhan permanen, demensia, dan kematian.

Orang dengan neurosifilis asimtomatik atau neurosifilis meningeal umumnya akan pulih jika mendapat pengobatan yang tepat. Mereka biasanya tidak memiliki gejala atau komplikasi yang bertahan lama.

Untuk orang dengan neurosifilis meningovaskular, paresis umum, atau tabes dorsalis, mereka sering kali mengalami gejala atau komplikasi neurologis yang bertahan lama. Namun, pengobatan bisa membantu memperbaiki gejala dan mencegah neurosifilis memburuk, tetapi biasanya tidak bisa pulih sepenuhnya. Bahkan, tabes dorsalis bisa menyebabkan kematian.

Neurosifilis adalah komplikasi sifilis yang berbahaya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mencegah infeksi sifilis. Melakukan aktivitas seks yang aman bisa sangat mengurangi risiko terkena infeksi sifilis.

Neurosifilis lebih sering terjadi pada sifilis stadium lanjut. Oleh karena itu, jika kamu didiagnosis dengan sifilis, pemeriksaan rutin dan pengobatan sedini mungkin juga bisa meminimalkan risiko.

Jika kamu berisiko terkena sifilis karena memiliki faktor risikonya seperti HIV positif, berhubungan seks tanpa kondom, memiliki banyak pasangan seksual, atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, lakukanlah tes IMS secara rutin.

Baca Juga: Tes Sifilis: Tujuan, Prosedur, Kapan Diperlukan, Hasil

Referensi

Mayo Clinic. Diakses pada April 2024. Syphilis.
Healthline. Diakses pada April 2024. Neurosyphilis.
Verywell Health. Diakses pada April 2024. Signs and Treatment Neurosyphilis.
Cleveland Clinic. Diakses pada April 2024. Neurosyphilis.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada April 2024. Neurosyphilis.

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

Hobi nulis dan travelling

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya