Neuroma Akustik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Tumor jinak yang menimbulkan gangguan pendengaran

Intinya Sih...

  • Neuroma akustik merupakan kondisi yang tergolong langka.
  • Gangguan pendengaran adalah gejala yang paling sering terjadi pada orang dengan neuroma akustik.
  • Neuroma akustik akan memengaruhi saraf-saraf yang mengatur keseimbangan dan pendengaran.

Neuroma akustik adalah tumor jinak non kanker yang biasanya berkembang dengan lambat. Tumor jinak ini tumbuh di saraf utama atau vestibular yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak.

Neuroma akustik tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini akan memengaruhi saraf-saraf yang mengatur keseimbangan dan pendengaran.

1. Penyebab

Neuroma akustik ini memiliki dua bentuk, yakni bentuk sporadis dan bentuk yang terkait dengan sindrom neurofibromatosis tipe II (NF2), dilansir WebMD.

NF2 merupakan kelainan bawaan yang ditandai dengan pertumbuhan tumor non kanker di sistem saraf dan neuroma akustik adalah tumor yang paling umum terjadi pada kondisi NF2. Tumor jinak tersebut kerap terbentuk di kedua telinga dan lebih sering terjadi pada usia 30-an.

Meski begitu, NF2 adalah kelainan langka yang angka kejadiannya diperkirakan hanya sekitar 5 persen dari kasus neuroma akustik.

Sebagian besar bentuk neuroma akustik adalah bentuk sporadis. Sayangnya, penyebab bentuk sporadis belum diketahui secara pasti.

2. Gejala

Neuroma Akustik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi gangguan pendengaran (freepik.com/karlyukav)

Gangguan pendengaran adalah gejala yang paling sering terjadi pada orang dengan neuroma akustik.

Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 90 persen orang yang memiliki neuroma akustik mengalami gangguan pendengaran pada salah satu telinga (unilateral).

Selain itu, berbagai gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • Telinga berdenging (tinitus).
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Vertigo.
  • Penglihatan menjadi kabur.
  • Wajah mengalami mati rasa, kelemahan, kejang, nyeri, atau kelumpuhan.
  • Perubahan pada indra perasa.
  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Kesulitan menelan.

Gejala neuroma akustik mungkin mirip dengan gejala masalah telinga lainnya sehingga membuatnya sulit didiagnosis. Segera temui dokter bila mengalami perubahan atau gangguan pada pendengaran.

3. Faktor risiko

Faktor risiko yang pasti untuk neuroma akustik adalah memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik NF2. Namun, tumor jinak ini lebih sering muncul dalam bentuk sporadis yang terjadi secara spontan pada orang yang tidak memiliki riwayat NF2 dalam keluarganya.

Hingga saat ini penyebab neuroma akustik sporadis belum diketahui. Namun, dilansir Healthline, beberapa faktor risikonya mungkin bisa termasuk:

  • Paparan suara keras.
  • Neuroma paratiroid, yakni tumor jinak tiroid.
  • Paparan radiasi tingkat rendah selama masa kanak-kanak.

Baca Juga: 7 Tanda Infeksi Telinga, Segera ke Dokter THT!

4. Diagnosis

Neuroma Akustik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi tes audiometri (commons.wikimedia.org/Bundesinnung Hörakustiker)

Karena gejalanya yang mirip dengan masalah telinga lainnya, neuroma akustik mungkin tidak mudah didiagnosis. 

Pada tahap awal, tanda dan gejalanya mudah terlewatkan karena tumor ini cenderung berkembang dengan perlahan. Dalam melakukan diagnosis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan memeriksa telinga. 

Mengutip dari Drugs, tes yang bisa dilakukan antara lain:

  • Tes pendengaran (audiometri): Tes ini dilakukan oleh spesialis pendengaran (audiolog). Kamu akan diminta untuk mendengar suara yang diarahkan ke satu telinga pada satu waktu. Audiolog akan memberikan beberapa suara dengan nada yang bervariasi. Setiap nada akan diulang pada tingkat samar guna mengetahui sampai sejauh mana kamu tidak bisa mendengar.
  • Tes pencitraan: Magnetic resonance imaging (MRI) yang menggunakan pewarna kontras umum digunakan untuk mendiagnosis neuroma akustik. Tes ini dapat mendeteksi tumor berdiameter 1 hingga 2 milimeter. Apabila MRI tidak dapat dilakukan, pemindaian computerized tomography (CT) bisa menggantikannya. Akan tetapi, CT berpotensi melewatkan tumor yang berukuran sangat kecil.

5. Pengobatan

Pilihan pengobatan neuroma akustik bisa bermacam-macam tergantung pada ukuran dan posisi tumor, seberapa cepat pertumbuhannya, dan kondisi kesehatan secara umum.

Menurut National Health Service (NHS), sejumlah opsi utama perawatan dapat meliputi:

  • Pemantauan tumor: Tumor yang berukuran kecil biasanya hanya perlu dipantau dengan pemindaian MRI biasa. Ketika tumor membesar, pengobatan baru akan dilakukan.
  • Operasi otak: Operasi ini dilakukan untuk mengangkat tumor. Pengangkatan tumor dilakukan melalui sayatan di tengkorak yang bisa dilakukan dengan anestesi umum atau bius total seandainya tumor sudah berukuran besar.
  • Stereotactic radiosurgery: Tumor berukuran kecil atau adanya sisa tumor setelah operasi dapat diobati dengan sinar radiasi yang tepat. Ini dilakukan untuk menghentikan perkembangan tumor tersebut.

Dokter akan merekomendasikan pembedahan untuk neuroma akustik bila tumor sudah tumbuh dengan cepat, menyebabkan gejala yang parah, atau berpotensi mengancam jiwa.

Semua opsi pengobatan memiliki risiko. Misalnya, pembedahan dan radiosurgery kadang berpotensi mengakibatkan mati rasa pada wajah atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian wajah atau kelumpuhan. Oleh sebab itu, bicarakan opsi pengobatan yang terbaik dengan dokter.

6. Komplikasi

Neuroma Akustik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi Bell's palsy (flickr.com/Felton Davis)

Dirangkum dari Mayo Clinic, neuroma akustik bisa menyebabkan berbagai komplikasi permanen yang mencakup:

  • Gangguan pendengaran.
  • Wajah mati rasa atau alami kelumpuhan, biasanya sebagian saja, atau disebut sebagai Bell's palsy.
  • Kelemahan.
  • Kesulitan atau gangguan pada keseimbangan.
  • Telinga berdenging.

Selain komplikasi permanen tersebut, apabila tumor yang dimiliki berukuran besar, ini dapat menekan batang otak. Bila ini terjadi, aliran normal cairan otak dan sumsum tulang belakang atau cairan serebrospinal akan terganggu. Selanjutnya, cairan bisa menumpuk di kepala dan meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, sehingga bisa menyebabkan hidrosefalus.

7. Pencegahan

Neuroma akustik merupakan kondisi yang tergolong langka. Diperkirakan hanya ada sekitar 1 dari setiap 100.000 orang di dunia yang mengembangkan tumor jinak ini setiap tahunnya. Meski begitu, neuroma akustik unilateral atau satu sisi menyumbang sekitar 8 persen dari semua tumor di tengkorak.

Walaupun belum ada cara pasti untuk mencegah neuroma akustik, tetapi risiko komplikasinya dapat ditekan dengan memperhatikan gejalanya. Jika kamu merasakan gejala seperti gangguan pendengaran, pusing, atau telinga berdenging, jangan mengabaikannya.

Baiknya konsultasikan ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis. Makin dini neuroma akustik terdeteksi dan ditangani, makin tinggi pula peluang untuk pengangkatan tumor penuh dan mencegah komplikasi.

Baca Juga: 7 Penyebab Keluarnya Cairan dari Telinga, Berbahayakah?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya