Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikra

Penyebab paling umum infeksi liver adalah virus hepatitis

Putra kedua almarhum Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Ameer Azzikra meninggal dunia pada Senin (29/11/2021) dini hari pada usianya yang masih cukup muda, yakni 20 tahun. Ameer diketahui mengidap infeksi liver sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Liver, hati, atau lever adalah organ yang terletak tepat di bawah tulang rusuk dan di sisi kanan perut. Organ ini berperan penting dalam pencernaan makanan dan membersihkan tubuh dari zat-zat beracun.

Nah, apa yang terjadi pada kasus infeksi liver? Apa saja penyebabnya? Mari simak artikel berikut untuk mengetahui informasi lengkapnya.

1. Infeksi liver paling sering terjadi karena virus hepatitis

Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikrailustrasi virus hepatitis (scientificanimations.com)

Virus dan parasit tertentu dapat menginfeksi hati dan kemudian mengakibatkan peradangan. Infeksi liver tentu akan mengganggu fungsi hati.

Virus penyebab kerusakan hati dapat menyebar melalui aliran darah, air mani, makanan atau air yang terkontaminasi, serta kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Dilansir Mayo Clinic, penyebab infeksi hati yang paling umum adalah virus hepatitis, termasuk hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.

Beberapa penyebab infeksi hati lainnya mengutip artikel "Infectious Diseases and the Liver" dalam jurnal Clinical Liver Disease tahun 2011 mungkin termasuk:

  • Virus Epstein Barr (EBV)
  • Cytomegalovirus (CMV)
  • Virus herpes simpleks (HSV) dan herpes lainnya
  • Virus demam kuning
  • Virus dengue
  • Salmonella enterica serotype typhi (demam tifoid)
  • Mycobacterium tuberculosis 
  • Brucellosis
  • Coxiella bunerii (demam Q)
  • Leptospira dan Spirochetes lainnya (Leptospirosis, Sifilis, Borrelia)
  • Schistosoma (Schistosomiasis)
  • Plasmodium (malaria)
  • Candida
  • Histoplasma capsulatum

Menurut Infodatin tahun 2014, Indonesia merupakan negara endemisitas hepatitis B terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Myanmar. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa diperkirakan sekitar 10 dari 100 orang di Indonesia telah terinfeksi hepatitis B atau C.

2. Penyebab hepatitis A

Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikrailustrasi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis A (pizzamarketplace.com)

Hepatitis A terjadi karena infeksi virus hepatitis A (HAV). Virus ini akan menyebar saat seseorang menelan potongan-potongan kecil kotoran yang tak terlihat dari orang yang terinfeksi. Biasanya, dibutuhkan sekitar 2-7 minggu setelah terpapar virus sebelum gejala mulai terlihat.

HAV bisa mengontaminasi air dan es. Kemudian, kerang atau makanan laut mentah lain yang berasal dari air terkontaminasi juga dapat menyebabkan hepatitis A. Berbagai makanan terkontaminasi lain yang tidak dimasak, termasuk buah dan sayur, juga bisa menularkan HAV.

Mengutip Cleveland Clinic, hepatitis A dapat menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau kontak pribadi yang dekat, seperti saat merawat orang yang terinfeksi. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis A paling sering terjadi karena seseorang makan atau minum sesuatu yang mengandung sedikit kotoran dari orang lain yang mengidap hepatitis A.

Biasanya, ini terjadi karena seseorang menyentuh sesuatu yang mengandung virus dan kemudian memasukkan tangan ke dalam mulut. Penularan virus mungkin terjadi saat makanan ditanam, dipetik, diproses, atau saat disajikan. Tidak hanya makanan, virus juga bisa menular melalui air yang terkontaminasi.

Hepatitis A tidak ditularkan oleh ibu ke anaknya melalui air susu ibu (ASI). Penting diketahui juga bahwa hepatitis A tidak akan menular melalui pelukan atau ketika duduk di dekat pengidap hepatitis A. Virus juga tidak akan menyebar melalui batuk atau bersin.

Baca Juga: Karsinoma Sel Basal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

3. Penyebab hepatitis B

Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikrailustrasi jarum suntik (freepik.com/jcomp)

Infeksi hepatitis B terjadi ketika virus hepatitis B (HBV) ditularkan dari orang ke orang melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya. Sama halnya dengan hepatitis A, virus tidak menyebar melalui bersin atau batuk. Dilansir Mayo Clinic, beberapa cara umum penyebaran HBV dapat mencakup:

  • Kontak seksual: hubungan seks tanpa pengaman atau kondom dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat menularkan penyakit ini. Virus akan menular seandainya ada darah, air liur, air mani, atau cairan vagina pengidap hepatitis B yang masuk ke dalam tubuh orang lain.
  • Berbagi jarum suntik: HBV mudah menyebar melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi darah orang yang terinfeksi. Berbagi perlengkapan obat akan meningkatkan risiko hepatitis B.
  • Tertusuk jarum secara tidak sengaja: ini mungkin lebih sering terjadi di rumah sakit secara tidak sengaja. Karenanya, hepatitis B harus menjadi perhatian serius bagi petugas kesehatan dan siapa pun yang sering bersentuhan dengan darah manusia. Sebab, mereka mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi dalam mengembangkan penyakit ini.
  • Ibu ke anak: ibu hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus ke bayi yang dikandung saat melahirkan. Guna menghindari infeksi tersebut, bayi yang baru lahir harus mendapatkan vaksinasi hepatitis.

4. Penyebab hepatitis C

Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikrailustrasi hubungan seks (pexels.com)

Hepatitis C menyebar ketika darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi virus hepatitis C (HCV) masuk ke aliran darah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi. Mengutip WebMD, seseorang bisa terinfeksi karena:

  • Berbagi obat dan jarum suntik
  • Berhubungan seks, terutama bila memiliki HIV, penyakit menular seksual lain, melakukan hubungan seks dengan beberapa pasangan, atau melakukan hubungan seks yang kasar (rough sex)
  • Tertusuk jarum yang terinfeksi
  • Ibu hamil dapat menularkan hepatitis C pada anak yang dikandungnya
  • Berbagi barang-barang perawatan pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur, dan gunting kuku
  • Mendapatkan tato atau tindik dengan peralatan yang tidak bersih

Adapun hepatitis C ini tidak akan menular melalui:

  • Menyusui (kecuali puting mengalami pecah-pecah dan berdarah)
  • Kontak biasa
  • Batuk
  • Memeluk
  • Berpegangan tangan
  • Berciuman
  • Gigitan nyamuk
  • Berbagi peralatan makan
  • Berbagi makanan atau minuman
  • Bersin

5. Gejala hepatitis tidak selalu terlihat jelas

Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikrailustrasi gejala menguningnya mata dan kulit (cdn.aarp.net)

Menurut National Health Service (NHS), hepatitis akut umumnya tidak menunjukkan gejala yang terlihat secara nyata, sehingga tidak sedikit pengidap hepatitis yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi. Seandainya gejala telah berkembang, gejalanya mungkin meliputi:

  • Nyeri otot dan sendi
  • Suhu badan yang tinggi
  • Merasa seperti sedang sakit
  • Merasa sangat lelah sepanjang waktu
  • Perasaan tidak sehat secara umum
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut
  • Urine berwarna gelap
  • Kotoran pucat, berwarna abu-abu
  • Kulit yang gatal
  • Menguningnya mata dan kulit

Sementara itu, hepatitis kronis bisa jadi tidak akan mengembangkan gejala yang jelas sampai hati berhenti bekerja dengan baik atau mengalami gagal hati.

Beberapa kasus hepatitis kronis mungkin baru diketahui selama tes darah karena gejala yang tidak terlihat dengan jelas tersebut. Pada tahap selanjutnya, gejala hepatitis mungkin berupa penyakit kuning, pembengkakan di kaki, kebingungan, adanya darah di tinja, atau muntah.

6. Pencegahan infeksi liver

Penyebab Infeksi Liver, Kondisi yang Diidap Ameer Azzikrailustrasi mencuci tangan (unsplash.com/CDC)

Infeksi liver kebanyakan terjadi karena virus hepatitis. Dalam mencegah penularan hepatitis, caranya bisa beragam sesuai dengan jenisnya.

Orang yang memiliki faktor risiko hepatitis lebih tinggi sebaiknya melakukan skrining hepatitis B dan C secara teratur. Skrining ini juga disarankan dilakukan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya, dikutip Medical News Today.

Sebagian besar kasus hepatitis A menyebar melalui makanan dan air yang terinfeksi. Karenanya, beberapa upaya pencegahannya dapat berupa:

  • Mencuci tangan dengan hati-hati setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan
  • Memastikan bahwa makanan benar-benar matang dan disimpan dengan tepat
  • Hanya minum air kemasan saat bepergian
  • Menghindari atau mengupas buah dan sayuran yang mungkin telah dicuci atau ditanam di air yang terkontaminasi

Sementara itu, untuk meminimalkan risiko penularan hepatitis B dan C, setiap orang bisa melakukan:

  • Terbuka dengan pasangan seksual tentang virus apa pun yang mungkin dimiliki
  • Gunakan metode penghalang, seperti kondom saat berhubungan seks
  • Hanya gunakan jarum bersih yang sebelumnya belum pernah digunakan
  • Hindari berbagi sikat gigi, pisau cukur, dan instrumen manikur
  • Periksa apakah peralatan tato atau akupunktur steril saat hendak melakukannya

Seseorang yang mencurigai dirinya mengidap hepatitis jenis apa pun wajib segera mencari bantuan medis. Sebab, dokter dapat memberi saran tentang cara mengurangi risiko komplikasi dan menghindari penularan virus.

Kemudian, pengidap HIV memiliki risiko lebih tinggi tertular infeksi hepatitis B atau C. Bahkan, dampak infeksi ini berpotensi lebih parah karena tubuh pengidap HIV kurang mampu melawan infeksi.

Guna menurunkan risiko infeksi hepatitis dan komplikasinya, orang dengan HIV sebaiknya:

  • Mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi dan penularan hepatitis
  • Menjalankan semua pemeriksaan kesehatan
  • Mematuhi rencana perawatan mereka

Itulah beberapa penyebab infeksi liver, yang umumnya terjadi karena infeksi virus hepatitis. Bila kamu belum divaksinasi hepatitis A dan B, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkannya untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Sayangnya, hingga saat ini belum ada vaksinasi yang tersedia untuk hepatitis C. 

Baca Juga: Malformasi Arteri Vena: Gejala, Diagnosis, Perawatan, Komplikasi

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya