Simvastatin: Kegunaan, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

Obat yang sering diresepkan untuk menurunkan kolesterol

Intinya Sih...

  • Simvastatin digunakan sebagai obat kolesterol, tetapi juga bisa digunakan untuk tujuan lain.
  • Simvastatin bekerja untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam darah dengan cara menghalangi enzim yang diperlukan untuk membuat kolesterol.
  • Jangan menggunakan simvastatin tanpa resep dokter.

Obat simvastatin dapat berbentuk tablet maupun cair yang dikonsumsi secara oral. Simvastatin merupakan obat resep, sehingga tidak dijual bebas di apotek maupun toko obat. 

Simvastatin termasuk dalam kelompok obat penghambat reduktase HMG-CoA atau statin. Biasanya, simvastatin digunakan sebagai obat kolesterol, tetapi juga bisa digunakan untuk tujuan lain.

1. Simvastatin menurunkan kolesterol jahat dan trigliserida

Simvastatin bekerja untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam darah dengan cara menghalangi enzim yang diperlukan untuk membuat kolesterol.

Karenanya, obat ini dikombinasikan dengan pola makan yang tepat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL). 

Selain itu, simvastatin juga bisa digunakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung, mencegah stroke, dan serangan jantung, mengutip dari WebMD.

Mengombinasikan pola makan yang tepat dan sehat serta gaya hidup sehat bisa meningkatkan efektivitas kerja obat ini. Gaya hidup yang dimaksud meliputi olahraga secara teratur, menurunkan berat badan bila kelebihan berat badan, serta berhenti atau tidak merokok dan terpapar asapnya.

2. Peringatan

Simvastatin: Kegunaan, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Obat statin, termasuk simvastatin, kadang bisa mengakibatkan miopati atau penyakit otot, juga dapat menyebabkan miopati nekrotikans yang dimediasi imun atau immune-mediated necrotizing myopathy (IMNM).

Obat statin juga dikatakan dapat memicu rhabdomyolysis, yakni kerusakan otot yang parah dan kerap mengakibatkan gagal ginjal.

Dilansir Healthline, kamu memiliki peningkatan risiko-risiko di atas bila punya beberapa kondisi ini:

  • Lanjut usia.
  • Jenis kelamin perempuan.
  • Memiliki penyakit ginjal.
  • Memiliki fungsi tiroid yang rendah.
  • Meminum obat ini dengan dosis tinggi.
  • Meminum obat ini dengan obat tertentu lainnya.

Orang dengan penyakit hati aktif tidak boleh menggunakan simvastatin. Orang yang kecanduan alkohol, punya riwayat penyalahgunaan alkohol, atau mengidap penyakit hati harus mendiskusikan risiko obat ini dengan dokter. Sebab, simvastatin dapat meningkatkan risiko cedera hati yang serius pada orang-orang dengan penyakit hati.

3. Cara menggunakan simvastatin

Simvastatin dikonsumsi secara oral dengan segelas air. Ikuti petunjuk yang tertera di kemasan obat atau sesuai dengan arahan dokter atau apoteker.

Simvastatin bisa diminum dengan atau tanpa makanan.

Dosis obat ini harus diambil secara berkala sesuai arahan. Jangan meminumnya lebih sering atau dosis lebih tinggi dari yang dianjurkan.

Untuk penggunaan pada anak, konsultasikan dengan dokter spesialis anak karena perawatan khusus mungkin diperlukan.

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah tidak berbagi obat ini dengan orang lain, sebab resep obat hanya ditujukan untuk satu pasien saja, mengutip Cleveland Clinic.

Baca Juga: Ibuprofen: Manfaat, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

4. Overdosis, dosis yang terlewat, dan cara penyimpanan

Simvastatin: Kegunaan, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi kotak penyimpanan obat (unsplash.com/Laurynas Mereckas)

Bila mengalami overdosis simvastatin, kamu dapat mengalami gejala serius seperti pingsan atau kesulitan bernapas. Jika ini sampai terjadi, segera ke rumah sakit. Tes laboratorium atau tes medis harus dilakukan secara berkala guna memantau kemajuan serta memeriksa efek samping obat.

Seumpama kamu melewatkan satu dosis, segera minum obat setelah kamu ingat. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat dan ambil dosis berikutnya pada waktu yang teratur.

Jangan sekali-kali menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat, ya! Sebab, ini berisiko menimbulkan overdosis.

Simpan simvastatin pada suhu ruangan dan jauh dari cahaya dan kelembapan. Kisaran suhu penyimpanannya akan berbeda tergantung produsen obat, sehingga penting untuk mengonsultasikannya ke dokter atau apoteker untuk mendapat informasi yang tepat. Baca juga keterangan di label kemasan obat.

Simvastatin tidak boleh didinginkan atau dibekukan, serta jangan menyimpannya di kamar mandi. Juga, pastikan untuk menjauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Dalam bentuk cair atau suspensi, buang obat ini satu bulan setelah membuka botol, meskipun obat masih tersisa sekalipun. Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke saluran pembuangan kecuali diinstruksikan. Apabila sudah kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan, buang obat dengan benar.

5. Efek samping

Ada beberapa efek samping dari konsumsi simvastatin yang perlu diwaspadai:

  • Reaksi alergi seperti ruam, gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah.
  • Kebingungan.
  • Nyeri sendi.
  • Kehilangan ingatan.
  • Kulit kemerahan, melepuh, mengelupas, ini terjadi juga bisa di dalam mulut.
  • Tanda dan gejala gula darah tinggi seperti lebih haus atau lapar atau harus buang air kecil lebih banyak dan sering dari biasanya. Merasa sangat lelah atau penglihatan kabur juga bisa dirasakan.
  • Tanda dan gejala cedera otot seperti urine berwarna gelap, kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah urine, tubuh menjadi sangat lemah atau lelah, serta nyeri otot atau punggung.
  • Menguningnya mata atau kulit.

Ada juga efek samping lain yang umumnya tidak memerlukan penanganan medis, termasuk:

  • Sembelit.
  • Diare.
  • Pusing.
  • Buang gas.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Susah tidur.

6. Interaksi obat

Simvastatin: Kegunaan, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat simvastatin (commons.wikimedia.org/Whispyhistory)

Ada beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan simvastatin. Jadi, beri tahu dokter semua obat (termasuk suplemen dan obat herbal) yang sedang dikonsumsi, akan dikonsumsi, maupun yang sudah tak lagi dikonsumsi, mengutip Drugs.

Sebaiknya hentikan penggunaan obat lain selama perawatan dengan simvastatin terutama bila sedang mengonsumsi:

  • Delavirdin.
  • Fenofibrat.
  • Flukonazol.

Daftar di atas bukanlah daftar lengkap. Obat bebas, obat resep, suplemen, maupun produk herbal lain juga bisa berinteraksi dengan simvastatin. Jadi, pastikan untuk memberi tahu dokter semua obat, suplemen, maupun produk herbal yang sedang kamu konsumsi sebelum menggunakan simvastatin.

Sebagai golongan obat yang butuh resep dokter, pastikan untuk menjauhkan simvastatin dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan, dan jangan berbagi obat dengan orang lain.

Gunakan simvastatin dengan bijak sesuai indikasi, serta selalu patuhi arahan dari dokter maupun apoteker. Jangan menggunakannya tanpa resep dokter.

Baca Juga: Vitamin B5: Fungsi, Manfaat, Dosis, dan Gejala Defisiensi

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya