Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi akantosis nigrikans (kingedwardst.nhs.uk)

Akantosis nigrikans atau acanthosis nigricans (AN) adalah kondisi yang mengakibatkan perubahan warna kulit jadi lebih hitam dan menebal seperti beludru. Kondisi kulit ini paling sering timbul di lipatan kulit di sekitar leher, selangkangan, dan ketiak.

AN bisa menyerang laki-laki maupun perempuan dalam jumlah yang sama, serta bisa terjadi pada semua kelompok usia. Banyak kasus yang berkembang selama masa kanak-kanak atau pubertas, yang mana ini berhubungan dengan penggunaan obat-obatan tertentu.

Kasus AN yang ganas atau bersifat kanker disebut acanthosis nigricans maligna. Jenis ini adalah yang paling umum pada orang dewasa, lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, terutama yang berusia di atas 40 tahun. Namun, AN yang ganas juga bisa terjadi pada masa kanak-kanak, meski kasusnya jarang.

Menurut National Organization for Rare Disorders (NORD), keganasan yang mendasari sering berasal dari jaringan kelenjar (adenokarsinoma), terutama dari lambung (adenokarsinoma lambung), atau yang lebih jarang seperti usus, pankreas, uterus, paru-paru, ovarium, kandung kemih, payudara, atau prostat. AN ganas bisa menyebabkan perubahan kulit yang lebih parah dan luas dibanding bentuk jinak (bukan kanker).

Kondisi AN ganas ditandai dengan penebalan seperti kutil di sekitar mata, kuku yang tidak rata atau rapuh, penebalan kulit di telapak tangan, rambut rontok, dan gejala lainnya. Menurut penelitian, perkembangan AN ganas ini bisa terjadi hingga 5 tahun sebelum munculnya gejala yang lain, meski rentang waktunya biasanya berdurasi pendek.

1. Penyebab

ilustrasi akantosis nigrikans (ncbi.nlm.nih.gov/Scott Dulebohn, MD)

Perlu digarisbawahi, akantosis nigrikans bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari kelainan yang mendasari.

Perubahan kulit terjadi saat sel-sel kulit mulai bereproduksi terlalu cepat. Dilansir Medical News Today, faktor-faktor di bawah ini bisa meningkatkan risiko AN:

  • Resistansi insulin: AN umumnya memengaruhi orang yang mengalami obesitas dan resistansi insulin, yakni situasi ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Resistansi insulin nantinya bisa menyebabkan diabetes tipe 2.
  • Perubahan hormonal: Seseorang dengan kelainan hormonal seperti penyakit Addison, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau hipoitirodisme bisa mengembangkan AN.
  • Genetika: AN herediter kemungkinan ada sejak lahir. Namun, kebanyakan orang mengembangkannya selama masa kanak-kanak atau di kemudian hari.
  • Penggunaan obat: Pil KB, kortikosteroid, atau niasin dosis tinggi bisa menyebabkan memicu AN. Beberapa suplemen binaraga juga bisa mengakibatkan kelainan kulit.
  • Kanker: Dalam kasus yang jarang, AN ganas bisa terjadi pada orang dengan jenis kanker perut tertentu, seperti adenokarsinoma lambung serta karsinoma dan limfoma lainnya.

2. Gejala

Editorial Team

Tonton lebih seru di