"Saya sering merinding juga saat mendengarkan lagu yang bagus. Apakah hal tersebut sama seperti ASMR?"
Itu adalah hal yang berbeda. Seorang peneliti, Beverley K. Fredborg dari Universitas Winnipeg mengatakan bahwa sensasi merinding saat mendengar lagu (frisson) tidak sama seperti merinding karena ASMR.
Meskipun memiliki reaksi yang sama pada rangsangan yang berbeda pada setiap orang, Fredborg, mengutip dari beberapa sumber, mengatakan bahwa sensasi ASMR dan frisson berbeda dalam hal penyebaran, intensitas, dan konteks.
Jika kamu merasakan frisson setelah mendengarkan lagu karya seniman Jepang, RADWIMPS, seperti video di atas, coba bandingkan dengan sensasi ASMR yang kamu rasakan saat menyaksikan video berikut:
Dalam hal penyebaran, frisson menjalar ke seluruh tubuh, sementara ASMR bertahan di kulit kepala dan tengkuk selama beberapa menit. Barulah, sensasi ASMR menjalar seperti "gelombang yang dinamis", karena intensitasnya berubah sesuai dengan tanggapan pendengar pada rangsangan.
"Frisson cenderung menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh, sedangkan sensasi ASMR bertahan di area leher dan kulit kepala selama beberapa menit. Beda dengan frisson, sensasi ASMR sering digambarkan seperti 'gelombang yang dinamis,' karena intensitas sensasinya cenderung berubah dan dapat menyebar dari daerah kepala dan leher ke sisi tubuh," tulis Fredborg.
Terakhir, Fredborg menyatakan bahwa konteks rangsangan antara ASMR dan frisson pun berbeda. Jika frisson lebih dikaitkan dengan membangkitkan perasaan dan emosi jiwa, ASMR sejatinya adalah metode relaksasi yang menenangkan jiwa.
"Sensasi merinding yang terkait dengan ASMR sering dikaitkan dengan relaksasi dan kepuasan diri, sedangkan sensasi frisson lebih emosional dan membangkitkan semangat," papar Fredborg lebih lanjut dalam penelitiannya yang dimuat di jurnal Frontiers in Psychology tersebut.