Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perempuan membawa mangkok berisi aneka buah berry.
ilustrasi buah berry (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Flavonoid berasal dari tumbuhan dan hadir dalam berbagai makanan nabati.

  • Flavonoid terbagi menjadi enam subtipe dengan karakteristik dan sumber makanan yang berbeda, seperti flavanol, flavon, flavanon, isoflavon, antosianin, dan chalcone.

  • Flavonoid memiliki manfaat kesehatan yang terbukti melalui penelitian ilmiah, seperti aktivitas antioksidan, sifat antikarsinogenik, antiinflamasi, perlindungan kardiovaskular, dan lainnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik warna cerah buah dan sayuran, tersembunyi senyawa yang bermanfaat buat kesehatan, yaitu flavonoid. Senyawa ini berasal dari tumbuhan dan hadir dalam berbagai makanan nabati.

Flavonoid termasuk dalam kelompok fitonutrien, zat alami dari tumbuhan yang mendukung kesehatan. Berbagai studi menunjukkan bahwa pola makan tinggi flavonoid dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, bahkan beberapa jenis kanker.

Flavonoid juga dikenal dengan nama lain, yaitu vitamin P, bioflavonoid, atau polifenol. Bagi tumbuhan, senyawa ini bukan hanya pelindung, tetapi juga alat komunikasi. Mereka membantu tanaman menarik perhatian penyerbuk, melawan infeksi, dan memberi warna yang kuat dan khas pada buah serta sayur, dari merah delima hingga ungu terong.

Flavonoid tidak diserap tubuh seperti protein atau karbohidrat. Tubuh mengandalkan bakteri usus untuk memecah flavonoid dan mengubahnya menjadi zat yang bermanfaat, seperti antioksidan dan antiinflamasi.

Flavonoid terbagi ke dalam beberapa subkelas, tergantung pada struktur kimianya dan cara tubuh memprosesnya. Itulah sebabnya jenis flavonoid yang kamu dapatkan sangat bergantung pada makanan yang kamu konsumsi.

Makanan sumber flavonoid

Flavonoid terbagi menjadi enam subtipe, masing-masing dengan karakteristik dan sumber makanan yang berbeda.

Flavanol

Jenis flavonoid ini dikenal karena sifat antioksidannya yang kuat. Flavanol membantu tubuh melawan stres oksidatif dan bisa mendukung kesehatan jantung. Kamu bisa menemukannya dalam:

  • Bawang bombai.

  • Anggur dan red wine.

  • Teh.

  • Persik.

  • Buah beri.

  • Tomat.

  • Selada.

  • Daun bawang.

  • Brokoli.

Flavan-3-ol

Flavonoid ini sangat kaya akan nutrisi dan sering ditemukan dalam minuman serta buah-buahan berwarna gelap. Sumber utamanya:

  • Teh putih, hijau, oolong, dan hitam.

  • Apel.

  • Anggur merah dan ungu.

  • Bluberi dan stroberi.

  • Kakao dan produk cokelat.

Flavon

Flavon adalah pigmen alami pada tanaman berbunga biru dan putih. Mereka juga berfungsi sebagai pestisida alami, melindungi daun dari serangga. Dalam tubuh, flavon membantu meredakan peradangan. Kamu bisa menemukannya dalam:

  • Peterseli.

  • Paprika merah.

  • Seledri.

  • Kamomil.

  • Peppermint.

Flavanon

Flavanon dikenal karena efek antiinflamasi dan kemampuannya membantu mengatur berat badan serta kadar kolesterol. Sumber utamanya adalah buah-buahan citrus:

  • Lemon.

  • Jeruk nipis.

  • Jeruk.

Isoflavon

Isoflavon berperan dalam menjaga keseimbangan hormon tubuh. Mereka banyak ditemukan dalam:

  • Kedelai dan produk olahannya.

  • Beberapa jenis kacang-kacangan seperti kacang tanah dan pistachio.

Antosianin

Antosianin adalah pigmen alami yang memberi warna merah, ungu, dan biru pada bunga dan buah. Senyawa ini terutama terkonsentrasi di kulit luar buah beri, seperti:

  • Anggur merah dan ungu.

  • Red wine.

  • Cranberry.

  • Bluberi.

  • Stroberi.

  • Blackberry.

Chalcone

Ini adalah salah satu jenis flavonoid yang dipercaya memiliki sifat antioksidan. Artinya, senyawa ini dapat membantu tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas. Menariknya, beberapa turunan chalcone bahkan digunakan dalam produk kecantikan karena potensinya menjaga kesehatan kulit.

Dalam makanan sehari-hari, chalcone bisa ditemukan pada:

  • Tomat.

  • Pir.

  • Stroberi.

  • Gandum.

Makin beragam warna makanan di piring makan kamu, makin beragam pula jenis flavonoid yang kamu konsumsi, yang artinya manfaat yang kamu dapat akan makin banyak.

Manfaat flavonoid untuk kesehatan

ilustrasi makan stroberi (pexels.com/Thirdman)

Flavonoid memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah terbukti melalui penelitian ilmiah, antara lain:

Aktivitas antioksidan

Tubuh kita secara alami menghasilkan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak sel. Kerusakan ini bisa memicu peradangan dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker dan penyakit jantung.

Antioksidan berperan penting untuk menetralkan radikal bebas tersebut. Flavonoid telah terbukti memiliki efek antioksidan, sehingga berpotensi membantu mencegah penyakit kronis. Namun, perlu diketahui bahwa tubuh mungkin tidak menyerap flavonoid seefektif antioksidan lain, seperti vitamin C.

Sifat antikarsinogenik

Sebuah penelitian tahun 2011 menemukan bahwa flavonoid berperan penting dalam melawan kanker. Flavonol, salah satu jenis flavonoid, dapat membantu mendukung siklus hidup sel sekaligus menghambat pertumbuhan pada beberapa jenis kanker.

Antiinflamasi

Flavonoid dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, yang berperan dalam mencegah penyakit inflamasi kronis seperti artritis dan penyakit jantung.

Perlindungan kardiovaskular

Konsumsi flavonoid telah dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi, peningkatan kesehatan pembuluh darah, dan penurunan risiko serangan jantung.

Kesehatan otak

Flavonoid dapat mendukung fungsi kognitif dan melindungi otak dari penurunan fungsi terkait usia serta risiko penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer.

Kesehatan pencernaan

Beberapa flavonoid memiliki efek prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di saluran pencernaan, meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Mencegah diabetes

Flavonoid dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Caranya adalah dengan meningkatkan cara tubuh menggunakan glukosa (gula) serta memperbaiki proses pencernaan karbohidrat.

Sebuah penelitian besar yang melibatkan 200.000 orang menunjukkan bahwa mereka yang banyak mengonsumsi flavonoid memiliki risiko lebih rendah untuk terkena diabetes.

Mengatasi nyeri kronis dan peradangan

Sebuah tinjauan penelitian menyoroti sifat antiradang dan pereda nyeri dari flavonoid. Hasilnya menunjukkan bahwa flavonoid mampu menurunkan respons sel terhadap rasa sakit.

Para peneliti bahkan mengusulkan bahwa suatu hari nanti flavonoid bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari terapi untuk mengelola nyeri kronis dan mengobati penyakit-penyakit yang berkaitan dengan peradangan.

Memiliki efek antibakteri sekaligus antivirus

Sejumlah penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa beberapa jenis flavonoid dapat membantu mencegah virus seperti flu H1N1, HIV, SARS, dan RSV berkembang biak. Namun, para peneliti menekankan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak riset untuk memahami bagaimana flavonoid benar-benar bekerja di dalam tubuh manusia dalam melawan infeksi virus.

Berapa banyak flavonoid yang dibutuhkan

Saat ini belum ada angka pasti mengenai kebutuhan harian atau nilai rekomendasi resmi untuk flavonoid. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa asupan flavonoid yang lebih tinggi dapat memberikan manfaat kesehatan.

Karena itu, pola makan yang kaya akan makanan sumber flavonoid umumnya dianjurkan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan secara menyeluruh.

Jumlah flavonoid yang dibutuhkan setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada faktor individu seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Pengaruh pengolahan

Pengolahan makanan, seperti pemanasan dan pemrosesan, dapat memengaruhi kandungan flavonoid. Beberapa flavonoid bisa rusak atau terurai selama proses pengolahan. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan segar dan minim pengolahan dapat membantu mempertahankan kandungan flavonoid yang optimal.

Kombinasi dengan nutrisi lain

Kombinasi flavonoid dengan nutrisi lain, seperti vitamin C, dapat meningkatkan penyerapan dan efektivitas flavonoid dalam tubuh. Mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid bersama dengan makanan yang mengandung vitamin C dapat membantu memaksimalkan manfaatnya.

Flavonoid memiliki banyak manfaat kesehatan dan mudah dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang kuat serta dapat membantu meredakan gejala peradangan.

Penting untuk menciptakan pola makan yang seimbang dan mencakup berbagai sumber flavonoid secara teratur. Dengan melakukan ini, kamu dapat memastikan asupan flavonoid yang konsisten dan memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Jika ingin mendapatkannya lewat suplemen, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi.

Referensi

"Ketahui Apa Itu Flavonoid dan Manfaatnya untuk Tubuh." Kemenkes Ditjen Keslan. Diakses September 2025.

Priya Batra and Anil K. Sharma, “Anti-cancer Potential of Flavonoids: Recent Trends and Future Perspectives,” 3 Biotech 3, no. 6 (February 11, 2013): 439–59, https://doi.org/10.1007/s13205-013-0117-5.

"What Are Flavonoids? Everything You Need to Know." Healthline. Diakses September 2025.

"What You Need To Know About Flavonoids." Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

"Top Foods High in Flavonoids." WebMD. Diakses September 2025.

Editorial Team