ilustrasi bayi di ruang hangat (pexels.com/Bayu Prakosa)
Pengobatan sindrom bayi abu-abu sering kali melibatkan penyerapan kadar kloramfenikol dari sistem tubuh bayi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadarnya karena tubuh tidak bisa memprosesnya secara alami. Hemoperfusi arang aktif dan transfusi tukar adalah prosedur yang kerap digunakan.
Hemoperfusi arang aktif adalah pengobatan dari luar tubuh untuk menyaring dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Sedangkan transfusi tukar, merupakan prosedur penggantian darah pasien dengan plasma atau darah donor segar. Bayi dengan masalah darah dan sistem peredaran darah dapat menerima resusitasi agresif, seperti terapi oksigen, ventilasi, atau intubasi dini, tergantung kebutuhan. Hal ini dapat mencegah kerusakan tambahan yang mungkin terjadi.
Selain itu, beberapa perawatan dukungan tambahan juga diperlukan. Ini termasuk penggunaan selimut atau lampu hangat untuk menghangatkan badan jika terjadi penurunan suhu atau penggunaan oksigen untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen si kecil sehingga mereka tidak susah payah menghirup oksigen melalui pernapasannya. Tak kalah penting, penghentian penggunaan kloramfenikol juga harus dilakukan untuk mencegah kondisi ini.
Sindrom bayi abu-abu merupakan kondisi langka akibat penumpukan antibiotik kloramfenikol pada bayi. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada bayi prematur karena kemungkinan belum memiliki perkembangan organ tubuh yang matang. Kabar baiknya, gray baby syndrome memiliki prognosis yang baik jika didiagnosis sejak awal. Jadi, selalu waspadai kondisi si kecil dan segera hubungi layanan medis jika menjumpai tanda-tanda gejala sindrom ini.
Referensi
WebMD. Diakses pada April 2024. What is Chloramphenicol Gray Baby Syndrome?.
Mom Junction. Diakses pada April 2024. What Is Gray Baby Syndrome? Causes, Symptoms, And Treatment.
Cummings, Earl D. (2023). Gray Baby Syndrome. Statpearls. Diakses April 2024.
Healthline. Diakses pada April 2024. The Dangers of Gray Baby Syndrome in Infants.