ilustrasi sel darah merah (illinoisscience.org)
Manusia mungkin mengalami satu atau beberapa jenis chimerism, yang mana masing-masing punya penyebab yang berbeda dengan gejala yang berbeda pula.
Pada manusia, chimerism umumnya muncul ketika ibu hamil menyerap beberapa sel dari janinnya. Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi, yaitu saat janin menyerap beberapa sel dari ibunya.
Kemudian, sel-sel tersebut akan berpindah ke aliran darah ibu atau bayi, lalu bermigrasi ke organ berbeda. Sel-sel tersebut bisa berdiam di tubuh ibu atau anak selama satu dekade atau lebih setelah bayi lahir.
Jenis chimerism serupa juga bisa muncul saat seseorang menerima transfusi darah, transplantasi sel induk, atau transplantasi sumsum tulang dari orang lain dan menyerap beberapa sel pendonor.
Di masa lalu, jenis ini lebih umum. Namun, sekarang transfusi darah umumnya ditangani dengan radiasi. Ini membantu penerima transfusi atau transplantasi lebih baik menyerap sel-sel baru tanpa secara permanen memasukkannya dalam tubuh mereka.
- Twin chimerism atau blood chimerism
Bentuk ekstrem dari chimerism muncul saat perempuan hamil sepasang anak kembar dan satu embrio mati di dalam rahim. Janin yang masih hidup bisa menyerap beberapa sel dari saudara kembarnya yang telah meninggal. Ini memberikan janin yang masih hidup dua set sel, yaitu selnya sendiri dan beberapa sel kembarannya.
Chimerism bisa berkembang saat dua sel sperma berbeda membuahi dua sel telur yang berbeda. Lalu, sel-sel tersebut menyatu menjadi satu embrio manusia dengan garis sel yang bersilangan.