ilustrasi penambahan gula pada makanan (pexels.com/Mikhail Nilov)
Sakarin adalah salah satu pemanis buatan tertua yang telah ditemukan pada tahun 1879. Pemanis ini mendapatkan popularitasnya pada perang Dunia I hingga Perang Dunia II akibat kelangkaan gula. Namun, beberapa tahun setelah itu, popularitasnya merosot karena adanya isu bahwa sakarin bisa menyebabkan kanker kandung kemih.
Pada sebuah penelitian observasional tahun 1970-an yang dilakukan pada tikus, menunjukkan bahwa sakarin terkait dengan risiko perkembangan kanker kandung kemih. Sejak saat itu, sakarin diklasifikasikan sebagai zat karsinogenik atau berpotensi menyebabkan kanker pada manusia oleh FDA. Namun, pada penelitian lebih lanjut, tidak ditemukan bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa sakarin memiliki efek yang sama pada manusia seperti pada tikus.
Karena kurangnya bukti, label karsinogenik pada sakarin akhirnya dicabut oleh FDA untuk selamanya dan menyatakan bahwa sakarin aman untuk dikonsumsi manusia. Namun, banyak ahli yang merekomendasikan untuk tidak mengesampingkan hasil studi observasional tersebut. Meski aman, para otoritas kesehatan menyarankan untuk tetap membatasi konsumsi sakarin.
Sakarin adalah salah satu jenis pemanis buatan yang sangat umum di pasaran. Kamu bisa menjumpai pada berbagai jenis produk makanan manis, minuman manis rendah kalori, atau obat-obatan. Setelah mengetahui fakta-fakta sakarin di atas, semoga kamu semakin bijak dalam mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan seperti sakarin, ya.
Referensi
“Saccharin: What to Know”. Medical News Today. Diakses Oktober 2025
“What to Know about Saccharin”. Web MD. Diakses Oktober 2025
“Saccharin: Safety Threshold Increased”. EFSA. Diakses Oktober 2025
“Is Sweet’N Low (Saccharin) Good or Bad gor You?”. Everyday Health. Diakses Oktober 2025
"Saccharin— Is This Sweetener Good or Bad?”. Healthline. Diakses Oktober 2025
“Artificial Sweeteners Induce Glucose Intolerance by Altering teh Gug Microbiota”. National Library of Medicine. Diakses Oktober 2025