Pengobatan patah tulang hidung bergantung pada tingkat keparahan cedera. Untuk kasus ringan tanpa pergeseran tulang, dokter biasanya merekomendasikan perawatan konservatif seperti obat pereda nyeri, kompres dingin, dan observasi. Namun, jika tulang hidung bergeser atau bentuk hidung berubah secara signifikan, prosedur reposisi atau pembedahan mungkin diperlukan untuk mengembalikan struktur dan fungsi hidung yang normal.
Reposisi bisa dilakukan secara manual dalam waktu 1–2 minggu setelah cedera sebelum pembengkakan menghilang sepenuhnya dan tulang mulai menyatu. Jika cedera lebih kompleks, dokter mungkin menyarankan operasi rekonstruktif atau septoplasti.
Patah tulang hidung bisa menimbulkan komplikasi jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat. Mengenali gejalanya dan melakukan pertolongan pertama yang benar adalah langkah penting untuk mempercepat pemulihan. Jangan ragu untuk berkoknsultasi dengan tenaga medis untuk penanganan yang aman dan sesuai.
Referensi
Pham, Tiffany T., Ellen Lester, Areg Grigorian, Rachel E. Roditi, and Jeffry T. Nahmias. “National Analysis of Risk Factors for Nasal Fractures and Associated Injuries in Trauma.” Craniomaxillofacial Trauma & Reconstruction 12, no. 3 (January 23, 2019): 221–27.
Vishwanath, Neel, Ben Rhee, Nikhil Sobti, Dardan Beqiri, Kevin Xi, Julia Lerner, and Albert S Woo. “The Role of Antibiotics in Nasal Fractures after Closed Reduction.” Plastic & Reconstructive Surgery Global Open 11, no. 4 (April 1, 2023): e4886.
Davari, Rahim, Akbar Pirzadeh, and Fatemeh Sattari. “Etiology and Epidemiology of Nasal Bone Fractures in Patients Referred to the Otorhinolaryngology Section, 2019.” International Archives of Otorhinolaryngology 27, no. 02 (April 1, 2023): e234–39.