Secara medis, diabetes belum dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikendalikan dengan efektif.
Pada diabetes tipe 1, tubuh sama sekali tidak memproduksi insulin, sehingga perlu terapi insulin seumur hidup. Sementara pada diabetes tipe 2, tubuh masih memproduksi insulin, tetapi tidak menggunakannya dengan efektif. Dengan manajemen yang baik, kadar gula darah dapat dijaga tetap normal sehingga komplikasi dapat dicegah.
Beberapa orang dengan diabetes tipe 2 dapat mencapai kondisi yang disebut remisi, yakni ketika kadar gula darah kembali normal tanpa memerlukan obat atau insulin dalam jangka waktu tertentu. Remisi dapat dicapai melalui perubahan besar dalam gaya hidup, terutama penurunan berat badan yang signifikan, pola makan sehat, dan aktivitas fisik teratur. Namun, remisi tidak sama dengan sembuh total, karena kadar gula darah bisa kembali meningkat jika kebiasaan sehat tidak dipertahankan.
Studi juga menunjukkan bahwa intervensi medis tertentu, seperti operasi bariatrik pada pasien obesitas, dapat membantu sebagian pasien mencapai remisi jangka panjang. Namun, tidak ada “obat ajaib” untuk diabetes, dan fokus utama tetap pada pengelolaan jangka panjang melalui kombinasi obat, pola makan, aktivitas fisik, dan pemeriksaan rutin.
Referensi
"Facts & figures." International Diabetes Foundation (IDF). Diakses November 2025.
"Urgent action needed as global diabetes cases increase four-fold over past decades." World Health Organization (WHO). Diakses November 2025.
"Diabetes Incidence and Historical Trends." Diabetes and the Environment. Diakses November 2025.
"Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia: Angka Resmi Riskesdas dan IDF 2025." GoodStats. Diakses November 2025.
"Indonesia - Diabetes country report 2000 — 2050." IDF. Diakses November 2025.
"Types of diabetes." Diabetes UK. Diakses November 2025.
"Diabetes." WHO. Diakses November 2025.
"Diabetes." National Health Service. Diakses November 2025.
"Diabetic foot and amputations." IDF Diabetes Atlas 9th Edition. Diakses November 2025.