ilustrasi flu (vecteezy.com/IVAN SVIATKOVSKYI)
Di beberapa negara Eropa, termasuk Inggris, musim flu dimulai 4–5 minggu lebih awal dari biasanya. Jepang mengalami pola serupa, meski kini kasusnya mulai melandai.
Meski terkesan mengkhawatirkan, tetapi awal musim flu yang lebih cepat tidak otomatis berarti flu lebih ganas. Data terbaru di Inggris bahkan menunjukkan tingkat kepositifan flu mulai menurun, meski tekanan pada rumah sakit masih terasa.
Namun, flu dikenal sulit diprediksi. “Virus ini bisa saja memuncak lagi setelah tahun baru,” ujar Dr Alex Allen dari UK Health Security Agency. Karena itu, masyarakat tetap diminta waspada, terutama saat aktivitas berkumpul meningkat.
Tidak semua wilayah mengalami pola yang sama. Beberapa negara Uni Eropa baru mulai melihat kenaikan kasus, sementara virus flu tipe lain seperti H1N1 juga masih beredar.
Di Amerika Serikat, aktivitas flu melonjak setelah libur Thanksgiving dan sekolah kembali dibuka. Hingga kini, tercatat jutaan kasus, puluhan ribu rawat inap, dan ribuan kematian, dengan mayoritas disebabkan oleh influenza A (H3N2), termasuk subclade K.
Australia pun mengalami musim flu yang lebih panjang dari biasanya, dengan kasus subclade K muncul di penghujung musim.