Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Virus Influenza Bermutasi Setiap Tahun?

ilustrasi virus influenza
ilustrasi virus influenza (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Setiap tahun, flu selalu datang dengan “wajah baru”. Vaksin pun harus diperbarui, yang membuat kita harus mendapatkan vaksin flu setiap tahunnya agar terlindungi dari infeksi virus influenza. Namun, kenapa virus ini seolah punya cara baru untuk menginfeksi manusia? Apa yang membuatnya begitu cepat berubah dan sulit diprediksi?

Fenomena ini bukan kebetulan. Virus influenza memiliki kemampuan unik untuk bermutasi secara terus-menerus, bahkan saat sedang berada di dalam tubuh kita. Proses inilah yang membuat flu musiman tetap muncul dari tahun ke tahun, dan sesekali memunculkan varian yang mengejutkan dunia. Bagaimana mekanismenya? Mari kita pahami lebih dalam.

1. Antigenic drift: mutasi kecil yang terjadi terus-menerus

ilustrasi flu (unsplash/Brittany Colette)
ilustrasi flu (unsplash/Brittany Colette)

Antigenic drift adalah perubahan kecil tapi berulang pada protein permukaan virus, yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase (NA). Dua protein inilah yang menjadi target utama antibodi tubuh. Karena virus influenza memiliki enzim replikasi yang tidak memiliki kemampuan proofreading, kesalahan kecil (mutasi) sering muncul setiap kali virus memperbanyak diri.

Mutasi yang menumpuk ini secara perlahan mengubah “penampilan” virus di mata sistem imun. Akibatnya, orang yang sebelumnya pernah terinfeksi atau sudah divaksin bisa kehilangan sebagian perlindungan. Inilah alasan epidemik flu musiman terus muncul, di mana strain dominan dapat berubah dari satu wilayah ke wilayah lain.

2. Antigenic shift: perubahan besar yang memicu pandemik

ilustrasi flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berbeda dengan drift, antigenic shift merupakan perubahan besar yang terjadi ketika dua strain influenza berbeda menginfeksi sel yang sama. Virus influenza memiliki genom yang terdiri dari delapan segmen RNA, sehingga ketika dua virus bertemu, segmen-segmen tersebut bisa tertukar seperti mengocok ulang kartu. Hasilnya adalah virus baru dengan kombinasi HA dan NA yang belum pernah ditemui manusia. 

Karena kekebalan populasi sangat rendah terhadap strain baru ini, antigenic shift berpotensi menyebabkan pandemik. Peristiwa ini jarang terjadi, tetapi dampaknya bisa besar. Hewan seperti babi sering menjadi media pencampuran bagi virus flu manusia dan flu burung.

3. Penyebaran global dan seleksi alam

ilustrasi virus influenza
ilustrasi virus influenza (unsplash.com/CDC)

Pergerakan manusia antarnegara membuat strain baru dengan mudah menyebar ke seluruh dunia. Di negara tropis, virus bersirkulasi sepanjang tahun. Ini kemudian sering menjadi sumber bagi wabah musiman di negara beriklim sedang saat musim gugur dan musim dingin.

Seleksi alam kemudian memainkan peran penting: varian yang lebih mampu menghindari kekebalan atau menular lebih cepat akan menjadi dominan. Bahkan dalam satu tubuh manusia, virus influenza dapat menghasilkan ratusan varian selama proses replikasi cepatnya. Untuk mengantisipasi ini, jaringan global seperti GISRS (Global Influenza Surveillance and Response System) terus memantau perubahan strain. Data ini digunakan dua kali setahun untuk menentukan komposisi vaksin flu musiman.

4. Dampak terhadap vaksin flu

ilustrasi vaksin (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi vaksin (pexels.com/Gustavo Fring)

Karena virus terus berubah, vaksin influenza harus diperbarui setiap tahun. Para ilmuwan memilih strain yang diprediksi akan mendominasi, tapi mutasi setelah proses produksi kadang menyebabkan ketidaksesuaian (mismatch). Meski begitu, vaksin tetap sangat penting karena dapat mengurangi gejala berat, rawat inap, dan risiko kematian.

Menariknya, influenza tipe A berubah jauh lebih cepat dibandingkan tipe B. Virus tipe A lebih mudah beradaptasi sehingga sering menjadi penyebab utama wabah musiman. Sementara itu, tipe B berevolusi lebih lambat, sehingga perubahannya tidak secepat dan segencar tipe A.

5. Implikasi untuk pencegahan flu di tingkat global

ilustrasi virus influenza
ilustrasi virus influenza (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Memahami bagaimana virus influenza berubah setiap tahun sangat penting bagi strategi kesehatan global. Organisasi kesehatan di seluruh dunia melakukan pemantauan intensif untuk mendeteksi strain baru yang berpotensi menyebar lintas negara. Informasi ini menjadi dasar pembuatan kebijakan, respons wabah, hingga rekomendasi perjalanan.

Mencegah penyebaran global influenza tidak cukup dengan vaksin saja. Diperlukan kombinasi upaya seperti:

  • Surveilans virus yang cepat dan akurat
  • Edukasi masyarakat mengenai kebersihan dan etika batuk
  • Kebijakan untuk mengurangi penularan di area berisiko seperti bandara dan acara besar
  • Penggunaan vaksin strategis untuk pelancong antarbenua

Pada akhirnya, virus influenza memang terus berubah, tapi pemahaman tentang cara mutasinya memberi kita peluang untuk tetap selangkah lebih maju. Melalui surveilans global, vaksin tahunan, dan kebiasaan hidup sehat, penyebaran flu dapat ditekan meski virus ini tak pernah benar-benar berhenti berevolusi.

Referensi

“How Flu Viruses Can Change: ‘Drift’ and ‘Shift’.” Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Desember 2025.

“Why Seasonal Flu Evolves Faster Than We Can Fight It.” Duke Global Health Institute. Diakses Desember 2025.

“Understanding Flu Strains — What Changes Each Year.” Families Fighting Flu. Diakses Desember 2025.

“Where Does the Flu Come From Every Year?” University of Chicago Medicine. Diakses Desember 2025.

“How Are Flu Vaccine Strains Chosen Each Year?” Vaccine and Infectious Disease Organization. Diakses Desember 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Jadi Bagian Tubuh Paling Kotor, Apakah Pusar Perlu Dibersihkan?

14 Des 2025, 21:19 WIBHealth