Selain IndoVac, BPOM RI juga menerbitkan EUA pada hari yang sama untuk vaksin messenger ribonucleic acid (mRNA) produksi Abogen-Yuxi Walvax di China. Didaftarkan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia, AWcorna juga membuktikan keamanan, efikasi/imunogenisitas, mutu, dan pemenuhan standar CPOB.
Diperuntukan kepada individu 18 tahun ke atas, vaksin ini diberikan dalam dua dosis (15 μg/dosis) suntikan dengan jarak 28 hari. Sebagai booster heterolog, AWcorna diberikan dalam 1 dosis (15 μg/dosis), sekitar 6 bulan setelah vaksinasi primer dengan vaksin platform inaktivasi (Sinovac atau Sinopharm).
Dari uji klinis melawan SARS-CoV-2 orisinal, AWcorna memiliki efikasi 83,58 persen. Lalu, terhadap B.1.1.529 (Omicron), AWcorna efektif 71,17 persen mencegah kasus COVID-19 sedang. Ada pun, efek samping AWcorna terbilang ringan, yaitu:
- Nyeri lokal.
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Sakit kepala.
- Meriang.
- Bengkak.
- Rasa gatal.
Umumnya, vaksin mRNA (terutama produksi Pfizer-BioNTech dan Moderna) membutuhkan suhu dingin ekstrem untuk penyimpanan dan distribusi. Sementara itu, AWcorna berplatform mRNA, BPOM mencatat bahwa vaksin ini bisa disimpan di suhu 2–8 derajat Celcius.