ilustrasi bayi minum susu formula (pexels.com/Sarah Chai)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan standar pertumbuhan anak yang menjadi acuan global untuk memantau kesehatan dan perkembangan mereka. Grafik pertumbuhan WHO mencakup beberapa parameter seperti berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh (IMT) yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin.
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. Posyandu merupakan program yang baik, tetapi mungkin memiliki kekurangan.
"Posyandu itu sebenarnya program yang baik sekali. Setiap bulan bayi harus ke posyandu. Cuma sayangnya apa yang terjadi di posyandu itu kurang optimal," kata dr. Klara.
Sering kali, orang tua yang membawa anaknya ke Posyandu tidak diberikan edukasi lanjutan terkait berat dan tinggi badan anak, menurut penjelasan dr, Klara.
"Contohnya anaknya ditimbang, tapi kemudian tidak di-plot ke dalam kartu standar WHO itu. Misalnya ada anak yang terlihat garis grafiknya mulai melandai, harusnya kan naik terus. Ini yang harusnya diberikan edukasi lanjutan," ungkapnya.
Standar WHO juga memberikan kategori zona, seperti zona hijau (normal), zona kuning (waspada), dan zona merah (kritis). Anak yang berada di zona kuning atau merah memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan intervensi yang diperlukan.
"Begitu ada bayi berat tidak naik, apalagi sampai di minus 2 garis merah, itu harusnya langsung dirujuk ke puskesmas," jelas dr. Klara.