Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret mata sehat.
ilustrasi mata (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Intinya sih...

  • Fiji resmi dinyatakan bebas dari trakoma, penyakit mata menular yang selama puluhan tahun menjadi penyebab kebutaan di banyak negara tropis.

  • Keberhasilan ini dicapai lewat program nasional terpadu, melibatkan peningkatan sanitasi, edukasi sekolah, riset laboratorium, dan kerja sama komunitas.

  • Trakoma adalah penyakit mata serius yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis dan menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di dunia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebuah kabar baik datang dari Pasifik Selatan. Fiji resmi dinyatakan bebas dari trakoma (trachoma), penyakit menular yang selama puluhan tahun menjadi penyebab kebutaan di banyak negara tropis. Pengakuan ini diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menandai pencapaian besar negara kepulauan tersebut.

Trakoma adalah penyakit mata serius yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis dan menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di dunia. Infeksi ini terutama menyerang konjungtiva, menyebabkan peradangan, permukaan kelopak mata bagian dalam menjadi kasar dan menimbulkan jaringan parut, bahkan dapat merusak kornea.

Penularannya bisa melalui kontak langsung, tangan ke mata, benda yang terkontaminasi, hingga lalat yang hinggap di mata. Deteksi dini dan skrining pencegahan sangat penting, karena bila tidak ditangani, komplikasi dapat berkembang hingga menyebabkan kebutaan.

Kini, trakoma tak lagi menjadi ancaman kesehatan publik di Fiji. Negara itu menjadi yang ke-26 di dunia yang berhasil menyingkirkan penyakit ini, dan yang pertama di antara penyakit tropis terabaikan yang resmi dieliminasi dari wilayahnya.

Keberhasilan Fiji bukanlah hasil instan.

Catatan medis sejak tahun 1930-an menunjukkan bahwa trakoma dulu tersebar luas dan menjadi penyebab utama kebutaan. Pada tahun 1980-an, kasusnya sempat menurun, tetapi kekhawatiran kembali muncul pada awal 2000-an setelah ditemukan tanda-tanda infeksi aktif di kalangan anak-anak.

Dari situ, Kementerian Kesehatan Fiji meluncurkan program besar-besaran, seperti melakukan survei nasional, penelitian laboratorium, serta kampanye kebersihan dan edukasi di sekolah-sekolah. Kolaborasi antara tenaga medis, komunitas lokal, dan lembaga internasional membuat langkah ini berhasil menekan penyebaran trakoma hingga tingkat yang sangat rendah.

Sejak tahun 2012, upaya ini menjadi lebih terintegrasi, dengan menggabungkan program kesehatan sekolah, peningkatan sanitasi, serta penyediaan air bersih. Hasilnya, sistem kesehatan Fiji kini mampu mendeteksi dan menangani kasus baru dengan cepat sebelum menimbulkan dampak luas.

Menteri Kesehatan Fiji, Dr. Ratu Atonio Rabici Lalabalavu, menyebut capaian ini sebagai “momen bersejarah bagi keadilan kesehatan di Pasifik”. “Kesuksesan ini adalah bukti komitmen bersama antara masyarakat, tenaga medis, dan mitra global. Kami ingin menjadikan momentum ini sebagai dorongan untuk memberantas penyakit tropis lainnya di kawasan Pasifik,” ujarnya, mengutip rilis WHO.

Diharapkan menjadi inspirasi bagi negara tropis lain

ilustrasi trakoma (flickr.com/Community Eye Health/John DC Anderson)

Penyakit tropis terabaikan (neglected tropical diseases/NTDs) masih berdampak pada lebih dari 1 miliar orang di dunia, terutama di wilayah miskin dengan keterbatasan air bersih dan sanitasi.

Sejak tahun 2016, sudah ada 13 negara di kawasan Pasifik Barat yang berhasil mengeliminasi sedikitnya satu penyakit NTD, termasuk Kamboja, Tiongkok, Laos, Papua Nugini, Vanuatu, dan Vietnam yang juga berhasil menghapus trakoma sebagai masalah kesehatan publik.

Bagi WHO, langkah Fiji ini adalah bukti bahwa kerja sama jangka panjang dan kepemimpinan komunitas lokal bisa menciptakan perubahan besar. Upaya eliminasi trakoma menjadi bagian penting dari target global untuk memberantas 20 jenis penyakit tropis pada tahun 2030.

Ke depan, Fiji diharapkan menjadi inspirasi bagi negara lain di kawasan tropis untuk terus memperkuat sistem kesehatan, memperluas akses air bersih, dan memastikan tidak ada lagi generasi yang kehilangan penglihatan karena penyakit yang bisa dicegah.

Referensi

"Fiji becomes the 26th country to eliminate trachoma as a public health problem." World Health Organization. Diakses Oktober 2025.

Bilal Ahmad, Marco Zeppieri, and Bhupendra C. Patel, “Trachoma,” StatPearls - NCBI Bookshelf, April 20, 2024, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559035/.

Editorial Team