HFMD masuk melalui jalur oral atau pernapasan yang kemudian terjadi replikasi awal pada faring dan usus. Lalu, terdapat multiplikasi pada jaringan limfoid seperti tonsil, Peyer's patch, dan kelenjar limfe regional.
"Penyebaran ke kelenjar limfe regional terjadi dalam waktu 24 jam yang diikuti dengan viremia, di mana lesi akan muncul di sekitar mulut, kaki dan tangan," Prof. Edi menjelaskan.
Gejala yang cukup berat akan memerlukan perawatan di rumah sakit, seperti hiperpireksi di atas 39 derajat Celcius, napas cepat seperti sesak, terjadi kejang (terutama anak di bawah 6 tahun yang memiliki riwayat), nyeri kepala, kaku kuduk (keterbatasan dalam menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tegangan otot leher dan kekakuan tengkuk), letargi (lesu), apatis, koma, dan paralisis.
HFMD akan menimbulkan lesi di telapak tangan, kaki, mulut, demam, nyeri, sulit makan karena seperti luka mulut atau sariawan, pilek dan nyeri saat menelan.
Akan tetapi, pasien dengan daya tahan tubuh yang bagus akan membaik dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari. Nutrisi yang baik akan mempercepat proses penyembuhan, yang mana daya tahan tubuh naik dan virus akan menghilang tanpa pengobatan spesifik.
Untuk mencegah penularan HFMD, kamu dianjurkan untuk sering mencuci tangan setelah berinteraksi dengan pasien, disinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk, serta pemberian asupan gizi yang baik.