Seperti Apa Rasanya Aborsi? Begini Gambarannya secara Medis

Bukan hanya tabu, aborsi adalah praktik medis yang diatur secara ketat dalam hukum di Indonesia. Tidak semua orang bisa melakukannya, apalagi jika tanpa alasan. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk secara legal melakukan aborsi.
Bukan hanya itu, pengetahuan masyarakat tentang aborsi pun sangat terbatas. Secara awam, kita hanya tahu bahwa ini merupakan praktik untuk menggugurkan kandungan, sehingga janin akan mati. Namun, tak banyak yang paham seperti apa rasanya aborsi dan bagaimana prosedurnya dilakukan.
Untuk memperkaya pemahaman mengenai praktik ini, IDN Times merangkum gambaran aborsi secara medis. Disclaimer, penjelasan ini bertujuan sebagai upaya edukasi, bukan untuk disalahgunakan, ya!
1. Pertimbangan dan tes sebelum aborsi
Sebelum melakukan aborsi secara medis, ada sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Pertama, kamu harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang akan menanganimu.
Mereka akan membantumu memberikan pertimbangan tentang keputusan aborsi. Kira-kira apa yang akan terjadi nantinya, masalah apa yang membuatmu disarankan aborsi, risiko, apa yang terjadi jika kamu tak melakukannya, opsi-opsi yang kamu miliki, dan lain sebagainya.
Kamu juga akan menjalani sejumlah tes laboratorium, tes kehamilan, darah, potensi penyakit menular seksual, skrining fisik, dan lain-lain. Umumnya, ibu hamil harus melakukan aborsi ketika ditemukan ketidaknormalan pada janin atau kondisi ibu. Dokter akan mencoba menemukan di mana letak masalah dan menyarankan opsi dan prosedur yang terbaik nantinya.
Namun, ada kalanya aborsi dilakukan ketika sang ibu tidak menginginkan kehamilan tersebut. Misalnya saat ia menjadi korban pemerkosaan. Jika itu kasusnya, aborsi diperbolehkan dalam hukum Indonesia. Nantinya, dokter akan menerangkan risiko, opsi yang dimiliki sang ibu, dan semua informasi yang dibutuhkan.