ilustrasi psikoterapi (pexels.com/cottonbro studio)
Episode depersonalisasi atau derealisasi yang terjadi berulang bisa terasa menakutkan. Melansir Mayo Clinic, kondisi tersebut bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk fokus pada tugas atau mengingat sesuatu, mengganggu aktivitas, menimbulkan masalah dalam hubungan dengan orang lain, kecemasan, depresi, dan rasa putus asa.
Perawatan gangguan depersonalisasi-derealisasi yang utama yaitu dengan psikoterapi. Namun, terkadang pemberian obat-obatan juga diperlukan.
Psikoterapi
Psikoterapi merupakan pengobatan utama. Tujuannya untuk mengendalikan gejala, sehingga dapat berkurang atau hilang. Psikoterapi yang dilakukan meliputi terapi perilaku kognitif atau terapi psikodinamik.
Psikoterapi dapat membantu pasien untuk memahami tentang gangguan depersonalisasi-derealisasi, mempelajari strategi coping mechanism untuk menghadapi situasi stres, menangani emosi terkait trauma masa lalu dan kondisi mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi.
Obat-obatan
Tidak ada obat yang spesifik untuk gangguan depersonalisasi-derealisasi. Obat-obatan dapat digunakan untuk mengatasi depresi atau kecemasan yang sering kali dikaitkan dengan gangguan ini.
Di samping beberapa upaya tersebut, dukungan dari keluarga dan kerabat dekat sangat diperlukan dalam perawatan orang dengan gangguan depersonalisasi-derealisasi. Apabila merasa ada yang aneh atau sesuatu yang tidak biasa dengan kondisi mental kalian, sebaiknya konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.