Tak main-main, para ahli menyebut bahwa pandemik COVID-19 merupakan peristiwa traumatis berskala besar. Ini menyebabkan tekanan fisik, emosional, dan psikologis. Harus diakui bahwa pandemik berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
Di Amerika Serikat (AS) sendiri, sekitar 20 juta orang menjadi pengangguran pada awal pandemik, yakni pada pertengahan April. Menurut Dr. Brittany LeMonda, ahli saraf senior di Lenox Hill Hospital, New York City, AS, faktor yang berkontribusi pada gejala depresi ini adalah meningkatnya isolasi sosial, kesulitan ekonomi, dan paparan pemicu stres lainnya.
Bahkan, gejala depresi ini mirip dengan peristiwa traumatis besar lain, seperti serangan 11 September 2001. Setidaknya, 9,6 persen penduduk Manhattan, AS, memiliki gejala depresi dan gangguan stres pasca trauma, seperti dikutip dari laman Healthline.