Nama penyakit yang satu ini memang masih terdengar asing dan tidak sepopuler hipertiroid. Namun pada kenyataannya, kedua penyakit hormonal tersebut bisa menyerang siapa saja dalam berbagai tingkatan usia.
Berkebalikan dengan hipertiroid, penyakit yang satu ini disebabkan oleh rendahnya kadar hormon tiroid di dalam tubuh seseorang. Ingin tahu lebih lengkap gejala hipotiroid? Yuk simak lebih lengkapnya pada ulasan di bawah ini dilansir dari Mayo Clinic dan Medical News Today.
Tubuh cepat lelah merupakan salah satu gejala hipotiroid yang paling umum. Penderita penyakit ini akan kesulitan mengontrol keseimbangan energi yang menyebabkannya aktivitas penderita seolah-olah sangat menguras tenaga. Seseorang dengan kadar tiroid rendah akan merasa lelah, lambat dan mudah mengantuk.
Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang menyatakan sekitar 50 persen penderita hipotiroid merasa lelah terus-menerus dan 42 persen diantaranya menghabiskan waktu untuk tidur lebih banyak daripada biasanya.
Seperti yang sudah diketahui, hormon tiroid berperan penting dalam pertumbuhan sel termasuk pada folikel rambut. Sel punca yang terdapat pada folikel rambut memiliki masa pergantian yang relatif lebih cepat dan berumur lebih pendek dibanding jaringan tubuh yang lain.
Sel tersebutlah yang sangat sensitif terhadap ketidakseimbangan hormon tiroid. Rendahnya hormon tiroid seseorang dapat menyebabkan folikel rambut berhenti beregenerasi yang akibatnya menyebabkan kerontokan.
Hal ini akan bertambah parah bahkan bisa menyebabkan kebotakan jika tidak segera mendapatkan penanganan.
Penderita hipotiroid biasanya memiliki tingkat metabolisme tubuh yang rendah sehingga pembakaran kalori lebih sedikit dan terjadi secara abnormal. Pembakaran kalori yang tidak berjalan optimal menyebabkan seseorang tidak bisa menerima panas tubuh dengan jumlah normal.
Rendahnya hormon tiroid juga menyebabkan peran hormon tersebut untuk menghasilkan panas dalam bentuk lemak khusus menjadi terhambat. Akibatnya sekitar 40 persen orang dengan penyakit tersebut selain mudah kedinginan juga lebih sensitif terhadap flu daripada orang kebanyakan.
Sama halnya dengan folikel rambut, sel-sel kulit juga mengalami pergantian yang cepat. Jika sesorang mempunyai kadar hormon tiroid yang rendah maka proses regenerasi kulit mungkin akan berjalan jauh lebih lambat.
Regenerasi kulit yang terhambat tersebut menyebabkan menumpukan lapisan kulit mati yang menyebabkan kulit menjadi kering, bersisik dan terasa kasar. Jadi, jangan buru-buru menyalahkan sebuah produk kecantikan bila masalah kulit kering dan kasar tidak juga teratasi, mungkin hal tersebut ada kaitannya dengan penyakit hipotiroid ini.
Seorang penderita hipotiroid cenderung bergerak lebih sedikit sehingga kalori yang diperoleh dari makanan akan dipertahankan dan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh. Jika hal ini terjadi terus menerus maka dampaknya akan terjadi kenaikan berat badan, bahkan jika jumlah kalori yang dimakan tetap konstan.
Berat badan penderita penyakit ini cenderung terus meningkat meski telah diimbangi dengan diet dan olahraga yang tepat. Menurut sebuah penelitian rata-rata penderita hipotiroid akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 7- 14 kg per tahunnya.
Kesulitan dalam mengingat atau berkonsentrasi dapat terjadi pada semua orang. Namun, jika hal tersebut tiba-tiba semakin parah mungkin itu merupakan sebuah sinyal penyakit yang bernama hipotiroid.
Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa 22 persen orang dengan kadar tiroid rendah mengalami kesulitan melakukan perhitungan matematika sehari-hari, 36 persen berpikir lebih lambat dari biasanya dan 39 persen orang memiliki daya ingat yang buruk.
Meski hubungan keduanya dengan hormon tiroid belum sepenuhnya dipahami, tetapi kesulitan dalam ingatan dan konsentrasi biasanya akan membaik seiring dilakukannya pengobatan penyakit hipotiroid yang dialami.
Nah, itulah 6 gejala hipotiroid yang biasanya tidak disadari. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah informasi kesehatanmu.