ilustrasi gejala pneumonia (pixabay.com/Anastasia Gepp)
Menurut American Lung Association, pneumonia bakterial, yang merupakan bentuk paling umum, cenderung lebih serius dibandingkan jenis pneumonia lainnya, dengan gejala yang memerlukan perawatan medis.
Gejala pneumonia bakteri dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba. Demam bisa naik setinggi 40,5 derajat Celcius yang berbahaya, dengan keringat yang banyak dan peningkatan pernapasan serta denyut nadi yang cepat. Bibir dan kuku mungkin berwarna kebiruan karena kekurangan oksigen dalam darah. Kondisi mental mungkin bingung atau mengingau.
Gejala pneumonia virus biasanya berkembang selama beberapa hari. Gejala awal mirip dengan gejala flu, yaitu demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan lemas. Dalam satu atau dua hari, gejalanya biasanya memburuk, dengan meningkatnya batuk, sesak napas, dan nyeri otot. Mungkin ada demam tinggi dan mungkin ada kebiruan pada bibir.
Gejala dapat bervariasi pada populasi tertentu. Bayi baru lahir dan bayi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Atau, mereka mungkin muntah, demam dan batuk, atau tampak gelisah, sakit, atau lelah dan tanpa tenaga.
Orang dewasa yang lebih tua dan orang yang memiliki penyakit serius atau sistem kekebalan yang lemah mungkin memiliki gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan. Mereka bahkan mungkin memiliki suhu yang lebih rendah dari biasanya. Orang dewasa yang lebih tua yang menderita pneumonia terkadang mengalami perubahan kesadaran mental secara tiba-tiba. Bagi individu yang sudah memiliki penyakit paru-paru kronis, gejala tersebut dapat memburuk.
Gejala atau ciri-ciri paru-paru basah bisa bervariasi sehingga untuk memastikan itu paru-paru basah atau bukan butuh evaluasi dari dokter. Saat mendiagnosis, dokter akan mempertimbangkan pemeriksaan fisik, hasil tes diagnostik, dan riwayat medis.
Kalau kamu mengalami satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya buat janji temu dengan dokter untuk pemeriksaan menyeluruh, ya!