Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Andrea Piacquadio

Sel-sel yang ada di tubuh kita memang terus tumbuh. Umumnya, mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri sehingga ketika pertumbuhan sudah cukup, mereka akan berhenti. Namun ada kalanya, sel itu terus beranak cucu, terakumulasi, dan akhirnya membentuk benjolan. Kondisi inilah yang disebut sebagai tumor. 

Salah satu jenis tumor yang patut diwaspadai adalah tumor otak. Pasalnya, otak adalah organ yang mengatur semua fungsi tubuh. Ketika ada saraf yang "dihinggapi" oleh tumor, pasien berisiko mengalami kecacatan. Misalnya, jika tumor ganas menyerang saraf pusat penglihatan, mata seseorang bisa buta jika benjolan tersebut tidak segera ditangani. 

Melihat begitu berbahayanya penyakit ini, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Untuk mengetahui tumor otak secara lebih lanjut, IDN Times menghubungi Dr. dr. Julius July, Sp.BS, Ph.D, dokter spesialis bedah saraf dari Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang. 

Jenis-jenis Tumor Otak

netdna-ssl.com

Sebelum mengenal penyakit ini lebih lanjut, kamu harus tahu bahwa tumor otak dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut tingkat keparahannya, ada tumor otak yang jinak dan ganas.

Tumor yang paling sering diidap masyarakat Indonesia, menurut penuturan Dr. Juli, adalah tumor jinak. Kondisi ini ditandai dengan benjolan yang hanya tumbuh di satu tempat yang ada di otak, tidak menyebar ke mana-mana.

Ketika benjolan tersebut terus tumbuh, berubah sifat, dan akhirnya melepaskan diri, tumor pun berubah menjadi ganas. Jaringan yang terlepas dari otak bisa menempel di organ yang lokasinya jauh, misalnya paru-paru, tulang, dan lain sebagainya. 

Walaupun begitu, tumor otak bukanlah penyakit yang umum diderita masyarakat. Merujuk data Litbang Kementerian Kesehatan RI, angka prevalensi tumor secara keseluruhan di Indonesia mencapai 5,03 persen. Dari data yang sama, tumor otak tidak termasuk ke dalam 12 jenis tumor yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia. 

Gejala Tumor Otak yang Sering Menyerupai Penyakit Lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di