ilustrasi sakit punggung (pexels.com/Karolina Grabowska)
Selain terganggu secara emosional dan sosial, gigantomastia juga menimbulkan gejala fisik. Seperti nyeri payudara, nyeri punggung, masalah postural, infeksi, dan ulserasi. Bahkan, bisa menyebabkan kerusakan sementara atau permanen pada saraf interkostal keempat, kelima, atau keenam.
Ini menyebabkan hilangnya sensasi puting, mengacu pada penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Plastic, Reconstructive & Aesthetic Surgery tahun 2008. Selain itu, gigantomastia dikaitkan dengan penurunan pertumbuhan janin jika terjadi selama kehamilan.
Gejala lainnya meliputi adalah nyeri leher, ruam, masalah menyusui, bisul, peradangan atau gatal-gatal di area bawah payudara, nyeri payudara (mastalgia), lecet pada kulit, infeksi atau pembentukan abses, puting mati rasa, hingga payudara kendur.
Karena gigantomastia, pengidapnya kesulitan menemukan pakaian yang pas serta kesusahan berolahraga dan aktivitas fisik lainnya. Tak sedikit yang merasa malu, tertekan secara sosial, mengalami kecemasan, depresi, dan tidak puas dengan citra tubuh mereka.