ilustrasi mimisan(unsplash.com/Lycan)
Dilansir Verywell Health, sebagian besar kasus air mata yang mengandung darah dapat disebabkan oleh kondisi berikut:
Konjungtiva adalah membran jaringan bening yang terletak di atas sklera, bagian putih mata. Di dalam konjungtiva terdapat anyaman pembuluh darah. Terkadang, infeksi, peradangan, atau laserasi dapat menyebabkan perdarahan pada konjungtiva, karena konjungtiva sangat kaya akan pembuluh darah.
Darah kemudian merembes keluar dan bercampur dengan air mata, membuat seseorang tampak sedang mengeluarkan air mata dengan campuran darah.
Gangguan darah, termasuk hemofilia, bisa menyebabkan perdarahan berlebihan karena masalah pembekuan darah. Pasien hemofilia mungkin mudah memar atau berdarah. Ini bisa muncul di mata sebagai haemolacria.
Kondisi lain yang memerlukan konsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau heparin, juga dapat menyebabkan seseorang mengeluarkan air mata darah. Pasien yang sering mengalami memar atau perdarahan harus dievaluasi oleh dokter.
Ini merupakan tumor jinak dengan vaskularisasi tinggi yang dapat tumbuh pada konjungtiva atau kantung lakrimal. Kantung lakrimal adalah sambungan umum tempat dua saluran drainase air mata bergabung untuk mengalirkan air mata.
Granuloma piogenik dapat terjadi karena cedera, gigitan serangga, atau peradangan akut. Kondisi ini juga sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormon dalam tubuh.
Sistem lakrimal (yaitu struktur kompleks yang memfasilitasi sekresi, aliran di permukaan mata, dan eksresi dari air mata) yang memproduksi dan mengalirkan air mata manusia terhubung ke rongga hidung.
Saat kita berkedip, kelopak mata kita melakukan sedikit dorongan diagonal ke arah sudut mata, di mana puncta berada. Puncta adalah lubang kecil tempat air mata mengalir. Puncta mengalir ke kantung lakrimal dan kemudian ke kanal lakrimal dan masuk ke hidung.
Sistem ini menjelaskan alasan mengapa seseorang mengalami hidung tersumbat saat menangis. Bila kamu meniup atau membersihkan hidung saat mimisan (seperti membuang ingus), aliran balik darah dapat didorong kembali melalui sistem nasolakrimalis (berfungsi sebagai saluran untuk aliran air mata dari mata eksternal ke rongga hidung). Ini akan menyebabkan darah kembali ke puncta dan bercampur dengan air mata, membuatnya air mata tampak seperti terbuat dari darah.
ilustrasi air mata darah atau hemolacria (healthline.com)
- Keganasan kantung lakrimal
Melanoma ganas dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk kantung lakrimal, kelenjar lakrimal, dan konjungtiva. Orang yang menderita melanoma di area ini dapat mengeluarkan air mata berdarah. Keganasan lain dari kantung lakrimal, kelenjar lakrimal, atau konjungtiva juga dapat menghasilkan air mata berdarah. Ini adalah kondisi yang sangat serius yang memerlukan perawatan segera.
- Hipertensi yang tidak terkontrol
Meskipun jarang, haemolacria telah didokumentasikan dalam kasus hipertensi yang tidak diobati. Dalam kebanyakan kasus, ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di konjungtiva atau di jaringan hidung. Karena tekanan darah tinggi, pendarahan bisa berlebihan. Namun, begitu diturunkan dengan obat-obatan, air mata berdarah akan berhenti.
Beberapa studi telah mendokumentasikan haemolacria selama menstruasi. Perdarahan kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan hormonal. Biasanya, darah dalam air mata ditemukan dalam jumlah yang lebih sedikit dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan yang berarti bagi perempuan yang mengalaminya.
Ada beberapa kasus seseorang yang menangis darah tanpa penjelasan dan tanpa penyebab medis. Dalam kasus ini, tidak ada penyakit atau gangguan serius yang ditemukan, dan kondisi tersebut tampaknya membaik seiring waktu. Tidak ada penjelasan ilmiah yang ditemukan untuk fenomena langka ini.