Biasanya, perempuan mengalami haid atau menstruasi setiap 28 hari atau antara 21 dan 35 hari, dan biasanya berlangsung antara empat dan tujuh hari. Bagi kebanyakan perempuan, aliran menstruasi mereka befluktuasi sepanjang periode mereka, namun polanya hampir sama dari bulan ke bulan.
Namun, banyak perempuan mengalami haid tidak teratur dan tidak bisa diprediksi. Misalnya, haid terjadi lebih sering dari setiap 21 hari atau mengalami haid yang terjadi lebih jarang dari setiap 35 hari. Keduanya berada di luar kisaran normal untuk siklus haid.
Selain itu, haid yang tidak teratur kemungkinan berarti melewatkan beberapa periode berturut-turut atau melewatkan periode tanpa batas waktu. Perempuan dengan haid yang tidak teratur juga terkadang mengalami fluktuasi aliran yang drastis atau tidak bisa diprediksi.
Haid tidak teratur kemungkinan tidak perlu dikhawatirkan karena beberapa variasi dalam haid adalah normal. Selain itu, haid yang tidak teratur lebih sering terjadi ketika seorang perempuan mulai mengalami haid (sekitar usia 9 hingga 14 tahun) atau selama perimenopause (sekitar usia 50 tahun atau sebelum menopause), mengutip laman Cleveland Clinic.
Meski haid tidak teratur terkadang adalah hal normal, tetapi jika berkepanjangan maka kemungkinan akan ada dampak jangka panjang dari kondisi tersebut. Nah, berikut ulasan seputar haid yang tidak teratur beserta dampak jangka panjangnya.