Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan harapan hidup antar generasi kini melambat tajam dibandingkan tren hampir linear yang dialami kohort kelahiran 1900–1938. Jika tren lama itu berlanjut, harapan hidup terbaik seharusnya naik sekitar 0,46 tahun tiap generasi dan mencapai 100 tahun bagi mereka yang lahir tahun 1980.
Namun, proyeksi terbaru justru memperkirakan kenaikan jauh lebih kecil, hanya sekitar 0,22–0,29 tahun per generasi untuk “best-practice” dan 0,20–0,27 tahun untuk median lintas negara. Artinya, peningkatan yang terjadi kini terpangkas hingga separuh dari yang diharapkan, dan tidak ada satupun kohort kelahiran 1939–2000 yang diprediksi mampu menyentuh angka 100 tahun.
Perlambatan ini terutama terjadi karena perbaikan angka kematian di usia anak dan remaja tidak sebesar dulu, sementara peningkatan di usia tua masih ada namun terlalu kecil untuk menutupi perlambatan awal. Konsistensi hasil di berbagai negara dan model menegaskan bahwa tren ini nyata dan menyeluruh, bukan sekadar bias perhitungan.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa perlambatan kenaikan harapan hidup menajdi tren global yang konsisten. Meski perbaikan kesehatan di usia tua tetap ada, tetapi dampaknya tidak cukup kuat untuk mendorong pencapaian usia 100 tahun bagi generasi yang lahir setelah tahun 1939. Temuan ini menjadi pengingat bahwa peningkatan harapan hidup di masa depan tidak bisa lagi dianggap pasti seperti sebelumnya.
Referensi
Andrade, José, Carlo Giovanni Camarda, and Héctor Pifarré I Arolas. “Cohort Mortality Forecasts Indicate Signs of Deceleration in Life Expectancy Gains.” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 35 (August 25, 2025).