Sayur-sayuran (IDN Times/ Muchammad Haikal)
Saat seseorang bahagia, makanan apapun terasa lebih enak. Betul atau betul? Setidaknya, itulah hasil dari sebuah studi gabungan pada 2017 yang dilakukan oleh Lithuanian University of Health Science di Lituania dan University College London di Inggris, melibatkan 7.000 orang dewasa.
Bertajuk "Link between healthy lifestyle and psychological well-being in Lithuanian adults aged 45–72: a cross-sectional study", riset tersebut memaparkan bahwa orang yang gembira memiliki kemungkinan 47 persen untuk makan makanan yang bergizi, dibandingkan dengan yang bermuram durja!
Bukan rahasia jika makan makanan yang sehat dengan hati yang gembira adalah kombinasi yang manjur untuk tubuhmu!
Namun, kami garis bawahi, "makanan sehat", bukan makanan cepat saji. Jika kamu gembira lalu tetap makan makanan cepat saji, nihil, Bambang. Kamu akan tetap sakit akhirnya, hanya saja lebih bahagia.
Selain itu, penelitian tersebut mengungkap bahwa dari 7 ribu peserta penelitian tersebut, peserta dengan hati gembira memiliki kemungkinan 33 persen untuk berolahraga hingga 10 jam seminggu.
Para peneliti di University of Georgia di Amerika Serikat menyatakan bahwa olahraga rutin bermanfaat bagi tubuh karena dapat menurunkan tensi darah, mencegah penyakit jantung, menguatkan tulang, dan lain-lain.
Ingat, bahagia = olahraga rutin. Jika kamu bahagia, tetapi kamu tetap malas-malasan di ranjang, berarti kamu harus mempertimbangkan arti kebahagiaan!
Jadi, bahagia di sini mendatangkan manfaat bagi tubuhmu jika kamu terbawa oleh kebahagiaan tersebut untuk melakukan hal yang berguna dan mengonsumsi makanan/minuman yang menyehatkan.
Jika malah membuatmu melakukan hal destruktif, itu hanya pelarian sementara!