ilustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/jcomp
Penanganan hidronefrosis fokus pada menghilangkan penyumbatan aliran urine yang disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Dikutip dari laman Healthline, penanganan yang mungkin dilakukan oleh dokter, antara lain :
- Memasang stent ureter atau selang yang memungkinkan urine mengalir ke kandung kemih
- Memasukkan selang nefrostomi yang memungkinkan urine yang tersumbat mengalir dari ginjal melalui kateter
- Meresepkan antibiotik untuk mengendalikan infeksi
- Melakukan tindakan operasi untuk mengatasi penyumbatan, seperti jika terjadi jaringan parut, gumpalan darah atau batu ginjal
Seperti diuraikan di laman MedicineNet, jika hidronefrosis tidak diobati, peningkatan tekanan di dalam ginjal dapat menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring darah, membuang produk limbah, dan membuat urine serta mengatur elektrolit dalam tubuh.
Hidronefrosis dapat menyebabkan infeksi ginjal, dan dalam beberapa kasus, kehilangan fungsi ginjal total atau kematian. Fungsi ginjal akan mulai menurun segera dengan timbulnya hidronefrosis tetapi bisa kembali normal bila pembengkakan hilang. Biasanya ginjal sembuh dengan baik meskipun ada obstruksi yang berlangsung hingga 6 minggu.
Istilah hidronefrosis akut dapat digunakan ketika, setelah resolusi pembengkakan ginjal, fungsi ginjal kembali normal. Hidronefrosis kronis mengacu pada perkembangan bertahap dari obstruksi dan hilangnya fungsi ginjal secara perlahan.
Nah, itu tadi ulasan mengenai hidronefrosis. Apabila mengalami kondisi seperti ini, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat dan mencegah kerusakan yang lebih parah pada ginjal.