Otak memiliki ruang yang disebut ventrikel yang biasanya berisi cairan. Cairan ini disebut cairan serebrospinal (CSF). Ini melindungi otak dan sumsum tulang belakang dengan bantalan, mengutip Johns Hopkins Medicine.
Biasanya tubuh menghasilkan CSF yang cukup setiap hari dan menyerap jumlah yang sama. Namun, kadang-kadang, terlalu banyak cairan dapat menumpuk di ventrikel. Hal ini dapat menyebabkan hidrosefalus tekanan normal atau normal pressure hydrocephalus (NPH).
Penyebab kelebihan cairan di ventrikel otak bisa karena cedera, pendarahan, infeksi, tumor otak, atau operasi pada otak. Namun, penyebabnya sering kali tidak diketahui (idiopatik). Ketika kelebihan cairan menumpuk di ventrikel, mereka membesar dan menekan jaringan otak di dekatnya. Cairan dan tekanan ekstra ini dapat menyebabkan kerusakan otak.
NPH, meskipun jarang, paling sering menyerang lansia dan gejalanya bisa mirip dengan penyakit Alzheimer, Parkinson, dan Creutzfeldt-Jakob. Dokter yang familier dengan kondisi ini sering kali dapat mengetahui perbedaan penyakit ini dan NPH setelah pengujian khusus.
Risiko NPH meningkat jika kamu:
- Berusia di atas 60 tahun.
- Mengalami infeksi otak.
- Pernah mengalami cedera kepala.
- Punya tumor otak.
- Telah menjalani operasi otak.
Ada dua bentuk NPH dan ini terjadi pada tingkat yang sama. Kedua jenis tersebut adalah NPH primer (idiopatik) dan NPH sekunder.
NPH primer berarti tidak terjadi karena kondisi medis lain, atau dikenal juga sebagai NPH idiopatik, yang terjadi karena alasan yang tidak diketahui. Para ahli menduga NPH idiopatik dapat melibatkan satu atau lebih masalah terkait usia dengan cara tubuh membuat, mengedarkan, dan menyerap kembali CSF. Sekitar setengah dari kasus NPH bersifat idiopatik.
NPH sekunder terjadi ketika kondisi medis lain memengaruhi cara tubuh membuat, mengedarkan, atau menyerap kembali CSF. Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan NPH sekunder antara lain:
- Aneurisme otak.
- Pendarahan intrakranial.
- Tumor otak.
- Infeksi otak atau area terkait pada sistem saraf, seperti ensefalitis atau meningitis.
- Stroke.
- Cedera otak traumatis, yang juga dapat mencakup cedera di dalam atau di sekitar otak akibat prosedur medis.