Keringat adalah mekanisme tubuh untuk mendinginkan diri. Sistem saraf akan bekerja secara otomatis memicu kelenjar keringat ketika suhu tubuh sedang naik. Berbeda halnya dengan kebanyakan orang, keringat pada orang dengan hiperhidrosis bisa dikeluarkan kapan saja tanpa alasan yang jelas.
Hiperhidrosis atau kondisi keringat berlebih memiliki dua tipe.
Bentuk yang paling umum adalah hiperhidrosis fokal primer (esensial). Pada tipe ini, saraf yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada kelenjar keringat menjadi terlalu aktif, bahkan tetap aktif meski tidak ada aktivitas fisik atau kenaikan suhu yang memicu kerja saraf. Stres atau gugup akan memicu masalah keringat ini memburuk.
Biasanya, tipe ini memengaruhi telapak tangan dan telapak kaki, serta terkadang juga bisa memengaruhi wajah. Tidak ada penyebab medis untuk jenis hiperhidrosis ini, tetapi hiperhidrosis fokal primer mungkin terjadi akibat genetik yang diwariskan dalam keluarga.
Tipe lainnya disebut dengan hiperhidrosis sekunder.
Tipe ini berkembang karena kondisi medis yang mendasarinya. Namun, tipe ini kurang umum dan mungkin memengaruhi seluruh bagian tubuh. Obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan hiperhidrosis, misalnya opioid. Berbagai kondisi kesehatan yang bisa memicu hiperhidrosis sekunder mungkin termasuk:
- Diabetes.
- Gejala hot flash saat menopause.
- Masalah tiroid.
- Gula darah rendah.
- Beberapa jenis kanker.
- Serangan jantung.
- Gangguan sistem saraf.
- Infeksi.