ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Tidak ada obat untuk hipertensi pulmonal. Pengobatan hanya bisa memperlambat perkembangan penyakit. Hipertensi paru merupakan penyakit progresif, yang berarti bisa berkembang dari waktu ke waktu, yang kadang jauh lebih cepat untuk beberapa orang daripada yang lain. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa mengancam jiwa dalam beberapa tahun.
Pengobatan akan bergantung pada penyebab yang mendasari, masalah kesehatan yang terjadi bersamaan, dan tingkat keparahan kondisinya.
Terapi yang bisa membantu seseorang mengelola kondisinya termasuk latihan intensitas rendah seperti jalan kaki. Ini bisa membantu dalam meningkatkan kapasitas pasien untuk aktivitas fisik.
Terapi oksigen terus-menerus mungkin dibutuhkan untuk membantu menjaga saturasi oksigen dalam darah, terutama pada orang-orang yang juga memiliki penyakit paru-paru.
Selain itu, terapi oksigen kemungkinan juga diperlukan selama penerbangan ketinggian tinggi, untuk mengompensasi penurunan kadar oksigen. Dalam terapi oksigen, dokter memberikan oksigen tambahan dari luar tubuh, misalnya lewat masker oksigen atau tabung di hidung dan tenggorokan.
Beberapa obat bisa mendukung pengelolaan hipertensi pulmonal. Sebagai contoh:
- Diuretik: Membantu mengurangi retensi cairan dan pembengkakan. Ini juga dikenal sebagai pil air.
- Digoxin: Digunakan untuk mengelola gagal jantung. Digoxin membantu mengontrol detak dan ritme jantung, serta meningkatkan jumlah darah yang bisa dipompa jantung dengan setiap detak jantung.
- Obat pengencer darah seperti warfarin: Membantu mengurangi risiko pembekuan darah, yang lebih mungkin terjadi pada orang dengan hipertensi pulmonal.
- Penghambat saluran kalsium seperti diltiazem: Membantu pembuluh darah melebar untuk meningkatkan aliran darah.
- Inhibitor phosphodiesterase-5 (PDE5): Untuk meningkatkan aliran darah dengan membuat pembuluh darah lebih lebar. Sildenafil merupakan salah satu contoh penghambat PDE5.
- Antagonis reseptor endotelin seperti bosentan dan ambrisentan: Untuk membatasi penyempitan arteri yang bisa berkembang ketika seseorang memiliki terlalu banyak peptida alami.
Pilihan inhalasi, seperti iloprost atau treprostinil, bisa membantu meredakan sesak napas. Perawatan yang lebih invasif, seperti pembedahan, kemungkinan dibutuhkan ketika pengobatan tidak memiliki efek yang diinginkan. Pilihan pembedahannya dapat meliputi:
- Septostomi atrium: Ahli bedah akan memasang shunt ke area di antara bilik jantung. Ini meningkatkan output jantung sementara pasien menunggu operasi transplantasi.
- Transplantasi paru-paru: Ini adalah prosedur untuk mengganti satu paru-paru atau kedua paru-paru.
- Gabungan transplantasi jantung dan paru-paru: Prosedur ini merupakan transplantasi ganda intensif.
Hipertensi pulmonal tromboemboli kronis merupakan salah satu presentasi tekanan darah tinggi di paru-paru yang juga melibatkan sejumlah bekuan darah di arteri. Beberapa orang dengan kondisi ini bisa menjalani prosedur yang disebut tromboendarterektomi paru. Ini merupakan operasi jantung khusus untuk menghilangkan bekuan darah dari arteri koroner.
Itulah deretan fakta seputar hipertensi pulmonal atau hipertensi paru. Jika terdapat tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, segeralah temui dokter. Meskipun hipertensi pulmonal tidak ada obatnya, tetapi pengobatan tetap penting demi memperlambat perkembangan penyakit.