Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi balita makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi balita makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Viral kasus baby sitter di Surabaya dengan sengaja mencekoki balita berumur 2 tahun dengan obat-obatan keras yang mengandung steroid (deksametason dan pronicy). Obat itu dia berikan kurang lebih satu tahun tanpa izin dan tanpa sepengetahuan ibu korban.

Ia mengaku secara sengaja melakukannya agar anak majikannya tersebut bisa gemuk. Namun, sayangnya obat keras, seperti steroid, yang diberikan dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama dapat mengakibatkan efek samping berbahaya.

Concern dengan kasus tersebut, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) menggelar media briefing "Dampak Penggunaan Obat Steroid pada Bayi dan Anak" secara daring, pada Kamis (17/10/2024).

Mengenal obat steroid

Kortikosteroid atau steroid adalah obat yang banyak dipakai sebagai antiinflamasi atau antiperadangan.

Obat ini juga bisa digunakan sebagai pengganti hormon pada kondisi anak yang tidak bisa menghasilkan hormon kortisol.

Kenapa steroid ini terkait dengan hormon? Steroid menyerupai hormon kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal (kelenjar anak ginjal). Fungsinya ada banyak, seperti mempertahankan gula darah, mengatur tekanan darah, dan membantu mengatasi infeksi.

"Jadi steroid itu dikenal sebagai nama hormon. Hormon steroid itu dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Nah di dalam kelenjar adrenal ini, itu dihasilkan kortisol, dan kortisol ini dipakai oleh tubuh untuk mempertahankan gula darah, mengatur tekanan darah, membantu mengatasi infeksi (saat anak mengalami infeksi, trauma kecelakaan, atau operasi, tubuh akan membentuk kortisol dalam jumlah yang lebih tinggi)," kata Dr. dr Agustini Utari, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI.

Steroid itu berguna, bahkan dalam beberapa kondisi dapat menyelamatkan jiwa. Ada beberapa kondisi yang membutuhkan pengobatan steroid:

  • Anak yang tidak mempunyai hormon kortisol sejak lahir, karena mutasi genetik misalnya. Misalnya penyakit hiperplasia adrenal kongenital. Karena tidak dapat menghasilkan kortisol, maka anak akan membutuhkan steroid seumur hidup.
  • Reaksi alergi yang berat.
  • Asma.
  • Peradangan yang hebat.
  • Penyakit autoimun.
  • Mencegah penolakan jaringan pada transplantasi organ.
  • Pada beberapa kondisi keganasan, misalnya leukemia pada anak.

Penyalahgunaan steroid

Editorial Team

Tonton lebih seru di