Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondok

Tampak serupa, ternyata keduanya sangat berbeda

Gondok atau gondongan? Mungkin masih banyak di antara kita yang kebingungan terkait dua penyakit tersebut, yang bisa menyebabkan pipi atau leher bengkak. Tak jarang juga kita mendengar orang yang tertukar dalam penyebutannya.

Meskipun terlihat mirip, tetapi gondongan dan penyakit gondok adalah dua kondisi yang sangat berbeda. Supaya punya pemahaman yang baik dan tidak tertukar lagi dalam penyebutannya, simak fakta mengenai perbedaan antara gondok dan gondongan lewat ulasan di bawah ini.

1. Apa itu gondongan?

Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondokilustrasi gondongan atau mumps (emedihealth.com)

Gondongan atau mumps adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang mudah menyebar melalui air liur dan lendir. Dilansir Medscape, gondongan diakibatkan oleh Rubulavirus. Virus tersebut termasuk dalam genus Paramyxovirus dan satu famili dengan virus penyebab campak.

Meskipun dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, tetapi sebagian besar kasus gondongan muncul di kelenjar air liur yang terletak di bawah dan depan telinga (kelenjar parotid). Inilah kenapa gondongan juga dikenal sebagai parotitis.

2. Sementara itu, gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid

Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondokilustrasi penyakit gondok atau goiter (whythyroid.com)

Sama-sama menyebabkan bengkak, tetapi gondok berbeda dengan gondongan.

Penyakit gondok atau goiter adalah pembesaran abnormal kelenjar tiroid. Apa, sih, kelenjar tiroid itu?

Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepat di bawah jakun. Walau biasanya penyakit gondok tidak menimbulkan nyeri, tetapi pembengkakan yang besar bisa menyebabkan batuk dan menimbulkan kesulitan saat menelan atau bernapas.

Dilansir Mayo Clinic, penyebab penyakit gondok paling sering adalah kekurangan yodium dalam makanan.

Baca Juga: 6 Penyakit Tiroid Ini Paling Sering Terjadi di Segala Usia, Waspada!

3. Gondongan sering diawali dengan demam

Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondokilustrasi gondongan atau mumps (wkhs.com)

Sebelum muncul pembengkakan, gondongan tidak menimbulkan gejala awal yang spesifik. Berdasarkan tinjauan pustaka dari jurnal Lancet, gejala awal gondongan meliputi:

  • Demam
  • Lemah dan tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah

Biasanya pembengkakan kelenjar baru muncul beberapa hari setelah muncul gejala di atas. Pembengkakan kelenjar ludah akibat gondongan kebanyakan terjadi di dua sisi, tetapi kadang bisa juga hanya terjadi di salah satu sisi.

Pembengkakan kelenjar air liur ini menimbulkan nyeri di daerah antara daun telinga dan pangkal pipi. Dengan perawatan yang tepat, gondongan dapat mereda dalam waktu satu minggu.

4. Lalu, seperti apa gejala penyakit gondok?

Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondokilustrasi penyakit gondok atau goiter (medicalnewstoday.com)

Tidak semua kasus penyakit gondok menyebabkan tanda dan gejala. Namun, beberapa gejala yang bisa muncul meliputi:

  • Pembengkakan di pangkal leher
  • Rasa sesak di tenggorokan
  • Batuk
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan
  • Sulit bernapas

Pada beberapa kasus, gondok dapat menjadi tanda hipertiroidisme maupun hipotiroidisme. Dilansir WebMD, bila gondok disertai keluhan berkeringat, diare, mual, jantung berdebar, kulit kering, merasa lelah, kenaikan berat badan, sembelit, dan menstruasi tidak teratur, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

5. Bagaimana cara mencegah gondongan dan penyakit gondok?

Sama-sama Sebabkan Bengkak, Ini Bedanya Gondongan dan Gondokilustrasi vaksin MMR (pewresearch.org)

Karena gondongan merupakan penyakit yang mudah menular, satu-satunya cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan memutus rantai penularannya. Mencuci tangan secara teratur dan benar dapat membunuh virus penyebab gondongan sekaligus memutus penularannya.

Selain itu, mendapat vaksin MMR bagi anak-anak sangat bermanfaat untuk memberi perlindungan dari serangan virus dan meminimalkan risiko komplikasi akibat gondongan.

Sementara itu, menurut laporan dalam jurnal Endocrine, Metabolic & Immune Disorders - Drug Targets, mempertahankan kadar normal yodium dalam tubuh dengan menggunakan garam beryodium adalah salah satu cara efektif untuk mencegah gondok.

Setiap orang membutuhkan sekitar 150 mikrogram yodium sehari (setara sekitar setengah sendok teh garam beryodium). Jumlah asupan yang memadai sangat penting untuk ibu hamil dan menyusui, serta untuk bayi dan anak-anak.

Akan tetapi, batasi juga konsumsi yodiumnya. Walaupun jarang, tetapi asupan yodium secara berlebihan kadang bisa menyebabkan penyakit gondok. Bila kelebihan yodium adalah masalahnya, hindari garam yang diperkaya yodium, kerang-kerangan, rumput lain, dan suplemen yodium.

Demikianlah tadi perbedaan gondongan dan penyakit gondok. Jadi, jangan salah lagi dalam membedakan keduanya, ya. Pemahaman yang baik akan keduanya akan membuat penanganannya tepat sasaran. Bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya.

Baca Juga: Penyakit Hashimoto, Penyebab Utama Hipotiroidisme pada Perempuan

Indira swastika utama Photo Verified Writer Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya