Bradikinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Merupakan gangguan motorik pada penyakit Parkinson

Istilah bradikinesia pertama kali digunakan oleh James Parkinson untuk menggambarkan salah satu ciri utama dari penyakit Parkinson. Bradikinesia merujuk pada kondisi terjadinya gangguan fungsi motorik di mana gerakan cenderung menjadi lambat.

Dilansir Parkinson's Foundation, seseorang dapat didiagnosis mengidap penyakit Parkinson apabila mengalami bradikinesia yang diikuti dengan tremor atau kekakuan.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah fakta bradikinesia dari perspektif medis yang menarik untuk diketahui. 

1. Apa itu bradikinesia?

Bradikinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan PengobatanIlustrasi kesulitan memulai pergerakan (freepik.com/karlyukav)

Bradikinesia mengacu pada gerakan yang lambat atau sulit. Seseorang dengan bradikinesia biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan gerakan sehari-hari.

Bradikinesia pada penyakit Parkinson dapat terjadi dalam beberapa cara seperti pengurangan gerakan otomatis (berkedip atau mengayunkan lengan saat berjalan), kesulitan memulai gerakan (berdiri dari kursi), kelambatan umum dalam tindakan fisik, serta penurunan ekspresi wajah.

Seiring berkembangnya penyakit, bradikinesia dapat memburuk hingga menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukan pergerakan dan merespons rangsangan. 

Bradikinesia sering dikaitkan dengan kondisi lain seperti hipokinesia dan akinesia. Akan tetapi, istilah-istilah tersebut sebenarnya memiliki perbedaan makna, yakni:

  • Bradikinesia berarti lambatnya gerakan
  • Hipokinesia berarti kecilnya gerakan
  • Akinesia berarti tidak adanya gerakan

2. Gejala

Bradikinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan PengobatanIlustrasi ekspresi datar (freepik.com/rawpixel.com)

Dilansir Healthline, gejala bradikinesia mencakup gerakan lambat yang tidak biasa. Adapun gejala lain yang memiliki kemiripan dengan kondisi tersebut antara lain:

  • Menyeret dengan satu atau kedua kaki saat berjalan.
  • Memiliki sedikit atau tanpa ekspresi wajah.
  • Terjadi pembekuan yang melibatkan keterlambatan reaksi otot sampai-sampai otot menjadi tidak bergerak atau membeku dalam jangka waktu tertentu.
  • Kesulitan melakukan tugas yang sifatnya berulang, seperti bertepuk tangan.
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengancingkan baju, menyikat gigi, dan menata rambut.

Perlu diketahui juga bahwa bradikinesia merupakan salah satu penyebab hilangnya kemampuan berbicara dengan jelas. Bradikinesia juga berkontribusi terhadap risiko jatuh pada orang dengan penyakit Parkinson.

3. Penyebab

Bradikinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi minum obat (freepik.com/freepik)

Belum diketahui penyebab pasti bradikinesia. Namun, studi dalam jurnal BRAIN tahun 2001 menyatakan bahwa bradikinesia bisa disebabkan oleh kegagalan keluaran ganglia basalis.

Studi dalam Journal of Clinical Neurology tahun 2012 memberi pernyataan lain terkait penyebab bradikinesia yakni efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu (seperti antipsikotik) atau Parkinson.

Sementara itu, sebuah penelitian dalam jurnal PLOS One tahun 2012 menyoroti peran dopamin pada orang dengan diagnosis bradikinesia.

Dua studi tahun 2012 tersebut memberikan bukti kuat untuk mendukung temuan para ahli, tetapi masih diperlukan lebih banyak lagi penelitian sebelum menentukan penyebab pasti bradikinesia.

Baca Juga: Gejala Parkinson pada Pasien COVID-19? Ini Temuannya

4. Diagnosis

Bradikinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi dokter dan pasien (freepik.com/freepik)

Untuk mendiagnosis bradikinesia, dokter menggunakan bradykinesia akinesia incoordination test atau tes BRAIN. Tes ini melibatkan serangkaian aktivitas mengetuk cepat pada keyboard dengan jari secara bergantian selama 1 menit.

Dokter menilai hasil tes berdasarkan:

  • Jumlah tombol yang ditekan dengan benar
  • Jumlah kunci yang dipukul dengan salah
  • Waktu yang dibutuhkan untuk menekan tombol

Hasil dari tes tersebut dapat membantu menentukan diagnosis bradikinesia dan mengetahui tingkat keparahannya.

5. Pengobatan

Bradikinesia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi olahraga (freepik.com/standret)

Pengobatan bradikinesia tergantung pada penyebabnya. Bradikinesia yang terjadi pada pasien Parkinson bisa diobati dengan obat-obatan untuk meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh.

Jika obat-obatan tidak membantu, stimulasi otak dalam bisa menjadi pilihan yang mungkin akan direkomendasikan dokter.

Pendekatan lain untuk membantu manajemen bradikinesia adalah terapi fisik dan olahraga. Ini dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan memulihkan beberapa fungsi neurologis.

Bradikinesia bisa bikin frustrasi karena sering kali tidak dapat diprediksi. Seseorang dengan bradikinesia terkadang dapat bergerak dengan mudah, sementara pada saat lainnya mungkin mengalami keluhan sulit bergerak. Jika kamu mengalami gejala-gejala yang mengarah pada bradikinesia, segeralah konsultasikan ke dokter.

Baca Juga: Bukan Sekadar Tremor, Ini 8 Fakta tentang Penyakit Parkinson

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya