Hipokalemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Gangguan elektrolit yang bisa menyebabkan kelemahan otot

Kalium termasuk mineral penting yang berfungsi untuk membantu organ bekerja optimal dalam tubuh kita. Apabila tubuh kekurangan kalium, ini bisa menyebabkan hipokalemia yang berdampak pada terganggunya fungsi organ, termasuk ginjal, otot, jantung, bahkan sistem saraf.

Hipokalemia ringan cenderung tidak menimbulkan gejala secara signifikan. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, kadar kalium yang rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya aritmia (gangguan irama jantung) dan kelemahan otot parah.

Menurut studi dalam BMJ Quality Improvement Programme tahun 2015, hipokalemia merupakan masalah medis yang relatif umum terjadi pada sekitar 20 persen atau lebih pasien yang dirawat di rumah sakit.

1. Gejala

Hipokalemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi merasa tidak enak badan (freepik.com/wayhomestudio)

Seperti yang telah disinggung di awal, orang dengan hipokalemia ringan cenderung tidak merasakan gejala yang mengarah pada masalah kesehatan tersebut. Kendati demikian, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, meliputi:

  • Gagal napas
  • Mual dan muntah
  • Tekanan darah rendah
  • Peningkatan rasa haus
  • Buang air kecil berlebihan
  • Otot berkedut secara terus-menerus
  • Kelemahan otot yang berisiko menyebabkan kelumpuhan
  • Kram saat berolahraga
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sembelit
  • Adanya indikasi terhadap kelainan jantung

Hipokalemia dapat mengancam jiwa terlebih jika kondisi ini memengaruhi otot jantung. Selain itu, saat sedang melakukan aktivitas fisik, hipokalemia dapat menyebabkan terganggunya aliran darah menuju otot sehingga menimbulkan rasa sakit. Jika sampai berlangsung lama, bukan tak mungkin ini bisa mengakibatkan kerusakan otot lurik dan kelumpuhan otot usus (hipokalemia berat).

Kendati terdengar mengkhawatirkan, tetapi studi dalam dalam European Journal of Emergency Medicine  tahun 2014 menyebut kalau kasus hipokalemia berat jarang terjadi. Studi tersebut mengemukakan bahwa dari 4.826 pasien di unit gawat darurat dengan diagnosis hipokalemia, hanya 1 persen yang mengalami kondisi parah. Setengah dari pasien tersebut cenderung tidak menunjukkan gejala signifikan.

2. Penyebab

Hipokalemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi perempuan mengalami diare hebat (freepik.com/benzoix)

Dilansir WebMD, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan kadar kalium. Perempuan lebih berisiko mengalami hipokalemia dibanding laki-laki. 

Penyebab umum hipokalemia meliputi:

  • Sering muntah
  • Mengalami diare
  • Organ ginjal atau kelenjar adrenal tidak bekerja secara optimal
  • Mengonsumsi obat untuk membantu buang air kecil
  • Mengonsumsi antibiotik
  • Mengonsumsi obat pencahar dalam waktu lama
  • Terlalu banyak minum alkohol
  • Sering merokok
  • Keringat berlebih
  • Defisiensi asam folat
  • Kekurangan magnesium
  • Ketoasidosis diabetik (komplikasi diabetes melitus yang ditandai dengan peningkatan kadar keton dalam tubuh)

Sementara itu, beberapa sindrom berikut juga dikaitkan dengan hipokalemia:

  • Sindrom Cushing, kondisi langka yang salah satunya penyebabnya adalah konsumsi obat kortikosteroid dalam waktu lama
  • Sindrom Gitelman, kelainan genetik langka yang menyerang organ ginjal dan menyebabkan ketidakseimbangan ion dalam tubuh
  • Sindrom Bartter, kelainan genetik langka yang menyerang organ ginjal dan menyebabkan ketidakseimbangan garam dan kalium dalam tubuh
  • Sindrom Liddle, kelainan langka yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan hipokalemia
  • Sindrom Fanconi, kelainan langka yang memengaruhi kinerja organ ginjal

Baca Juga: Hiperalgesia: Penyebab, Gejala, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Diagnosis

Hipokalemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/tirachardz)

Hipokalemia bisa dengan mudah didiagnosis lewat serangkaian tes kesehatan yang meliputi tes pemeriksaan darah umum, panel kimia (metabolisme dasar), dan tes panel metabolisme lengkap.

Sementara itu, beberapa tes lain yang mungkin juga akan direkomendasikan oleh dokter untuk memastikan kondisi pasien di antaranya adalah:

  • Tes kalium (panel elektrolit)
  • Tes urin
  • Tes fungsi tiroid
  • Arterial blood gas atau analisis gas darah arteri
  • Elektrokardiogram (EKG)

4. Pengobatan

Hipokalemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi konsumsi suplemen kalium (freepik.com/drobotdean)

Setelah dokter menentukan penyebab hipokalemia pada pasien, langkah selanjutnya adalah merekomendasikan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk meningkatkan kadar kalium dalam tubuh.

Dokter mungkin akan memberi masukan pada pasien untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan kalium seperti pisang, alpukat, dan susu. Dalam kasus yang parah, dokter biasanya akan memberikan kalium dengan injeksi melalui intravena.

Sebuah laporan dalam jurnal American Family Physician tahun 2015 menjelaskan kalau mengubah pola makan dengan memperbanyak asupan kalium biasanya jauh lebih efektif dibanding hanya dengan mengonsumsi suplemen kalium.

5. Pencegahan

Hipokalemia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi menyiapkan buah alpukat sebagai menu makan (freepik.com/Racool_studio)

Konsumsi makanan sumber kalium bisa membantu mencegah dan mengobati kadar kalium rendah dalam darah. Diskusikan dengan dokter mengenai pola makan yang diperlukan. Hindari terlalu banyak mengonsumsi kalium, terutama bila juga mengonsumsinya dalam bentuk suplemen. 

Sumber makanan yang tinggi akan kalium meliputi:

  • Alpukat
  • Pisang
  • Buah ara
  • Kiwi
  • Jeruk
  • Tomat
  • Susu
  • Selai kacang 
  • Dedak

Hipokalemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan kadar kalium yang biasanya terjadi bersamaan dengan kondisi yang menyebabkan seseorang mengeluarkan terlalu banyak elektrolit.

Meskipun kasus hipokalemia parah jarang terjadi, tetapi bukan berarti kondisi ini bisa disepelekan. Apabila kamu mengalami gejala yang mengarah pada hipokalemia, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter.

Baca Juga: Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya