Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi paru-paru (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Intinya sih...

  • Infeksi paru-paru memiliki banyak jenis dan penyebab yang berbeda, bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit.
  • Jenis infeksi paru-paru meliputi empiema, abses paru-paru, tuberkulosis, PPOK, fibrosis kistik, asma, pneumonia, dan bronkiolitis.
  • Gejala umum infeksi paru-paru termasuk batuk, produksi lendir, mengi, demam, menggigil, dan gejala saluran pernapasan atas.

Banyak orang yang sudah tidak asing dengan gejala infeksi paru-paru seperti batuk dan demam. Akan tetapi, infeksi paru-paru memiliki banyak jenis dan penyebab yang berbeda-beda pula.

Apa itu infeksi paru-paru dan bagaimana cara penanganannya? Simak penjelasannya di sini. 

1. Apa itu infeksi paru-paru?

Infeksi paru-paru adalah suatu kondisi ketika mikroorganisme penyebab penyakit mengakibatkan kerusakan dan peradangan di saluran pernapasan atau jaringan paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit. 

Dalam beberapa kasus, penyebab infeksi bisa diakibatkan oleh lebih dari satu jenis mikroorganisme. Penyakitnya bisa ringan atau berkembang parah, dan dapat menyerang siapa pun dari segala usia. 

2. Jenis

ilustrasi rontgen dada pasien TBC (freepik.com/freepik)

Jenis infeksi paru-paru dapat dibedakan berdasarkan lokasi pernapasan yang diserang dan bagaimana infeksi memengaruhi paru-paru. Sementara itu, beberapa organisme akan lebih mungkin menyebabkan jenis infeksi tertentu dan bisa memiliki keterkaitan yang signifikan. 

Beberapa infeksi paru yang paling umum adalah:

  • Empiema: Adanya nanah dalam rongga pleura antara paru-paru dan dinding dada.
  • Abses paru-paru: Rongga berisi nanah di dalam paru-paru yang dikelilingi oleh jaringan yang meradang.
  • Tuberkulosis: Infeksi bakteri pada paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): Menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru.
  • Fibrosis kistik: Suatu kelainan bawaan yang menyebabkan infeksi paru-paru persisten.
  • Asma: Ditandai dengan spasme pada bronkus paru-paru dan penyempitan saluran napas.
  • Pneumonia: Kondisi inflamasi pada paru-paru.
  • Bronkiolitis: Infeksi yang menyerang bronkiolus, saluran penghubung antara bronkus dan alveoli.

2. Gejala umum

Infeksi paru-paru memiliki sejumlah gejala yang umum yang bervariasi, mulai dari kondisi ringan hingga berat. Gejala yang dialami dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk usia, kesehatan tubuh, dan penyebab dari infeksi itu sendiri. 

Beberapa gejala umum infeksi paru-paru termasuk:

  • Batuk: Bisa batuk kering atau basah, dan bisa ringan atau berat.
  • Produksi lendir: Lendir bisa terlihat jernih, kuning, hijau, cokelat, atau berwarna karat. Lendir yang dihasilkan bisa tidak berbau atau berbau busuk.
  • Mengi: Ini adalah suara khas yang dihasilkan saat saat saluran udara menyempit. Penderita infeksi paru-paru mungkin mengeluarkan suara seperti siulan saat bernapas.
  • Demam: Suhu badan bisa rendah (kurang dari 37 derajat Celcius), tinggi, atau sangat tinggi.
  • Menggigil: Ini bisa terjadi saat demam tinggi.
  • Gejala saluran pernapasan atas: Ini termasuk hidung tersumbat, sakit tenggorokan, suara serak, radang tenggorokan, dan sakit kepala. 

Gejala infeksi paru-paru yang kurang umum meliputi:

  • Batuk berdarah.
  • Sesak napas.
  • Laju pernapasan yang meningkat.
  • Nyeri dada yang umumnya terasa sakit saat menarik napas.
  • Sianosis (warna kebiruan pada bibir, jari tangan, dan kaki).

4. Diagnosis

ilustrasi diagnosis (unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

Dokter akan mengawali diagnosis infeksi paru-paru dengan mencatat riwayat medis dan bertanya tentang gejala yang dialami. Kamu mungkin akan ditanyai terkait pekerjaan, perjalanan yang baru dilakukan, atau paparan dengan hewan tertentu.

Dokter akan mengukur suhu dan mendengarkan suara pada dada menggunakan stetoskop. Selain itu, cara umum untuk diagnosis infeksi paru-paru meliputi:

  • Alat pencitraan: Contohnya seperti rontgen dada atau CT scan.
  • Spirometri: Alat yang mengukur seberapa banyak dan seberapa cepat pernapasan.
  • Oksimetri nadi: Alat untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah.
  • Pengambilan sampel lendir atau cairan hidung: Untuk pengujian lebih lanjut.
  • Swab tenggorokan.
  • Pemeriksaan darah lengkap.
  • Kultur darah: Metode untuk mendeteksi mikroorganisme dalam darah.

5. Pengobatan

Infeksi bakteri akan diobati dengan antibiotik. Infeksi jamur akan menggunakan pengobatan antijamur, seperti ketoconazole atau voriconazole.

Untuk infeksi virus, antibiotik tidak akan dapat mengobati. Dalam kebanyakan kasus, pasien harus menunggu tubuh melawan infeksi virus dengan sendirinya. Sementara itu, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi dan melakukan langkah tertentu yang bisa membantu tubuh untuk melawan infkesi. 

Beberapa pengobatan rumahan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Mengonsumsi asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi demam.
  • Minum banyak air putih.
  • Minum teh panas yang dicampur madu atau jahe.
  • Berkumur dengan air garam.
  • Banyak beristirahat.
  • Menggunakan pelembap udara untuk menciptakan kelembapan di udara.
  • Mengonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter sampai habis.

Untuk kasus infeksi paru-paru yang lebih parah, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit selama masa pemulihan. Saat masa pemulihan, pasien umumnya menerima antibiotik, cairan infus, dan terapi pernapasan jika pasien sulit bernapas.

Infeksi paru-paru memiliki jenis dan gejala yang beragam. Diagnosis khusus perlu dilakukan untuk kasus-kasus tertentu. Menjaga sistem kekebalan tubuh bisa menjadi kunci dalam mencegah dan melawan infeksi paru-paru. Jadi lakukan pola hidup sehat, tidak merokok, dan konsumsi makanan bernutrisi, ya!

Referensi

Verywell Health. Diakses pada Juli 2024. Lung Infections: Common Types and How to Treat Them.
Healthline. Diakses pada Juli 2024. 10 Symptoms of a Lung Infection.
Tampa General Hospital. Diakses pada Juli 2024. Common Types of Pulmonary Infections.

Editorial Team