Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bayi (pexels.com/Ryutaro Tsukata)
ilustrasi bayi (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan puluhan bayi terinfeksi virus jenis langka enterovirus bernama echovirus 11 (E-11). Sejak dilaporkan terjadi peningkatan kasus di Prancis pada Mei 2023, negara-negara Eropa telah diberi tahu untuk mewaspadai kasus ini.

Pada 26 Juni 2023, WHO mengonfirmasi bahwa di Kroasia, Prancis, Italia, Spanyol, Swedia, dan Inggris telah ditemukan kasus infeksi echovirus 11 pada bayi yang baru lahir. Dilaporkan bahwa ada setidaknya 26 bayi yang terinfeksi virus ini. Dari jumlah tersebut, 8 bayi meninggal dunia, dengan sebagian besar kematian dilaporkan di Prancis setelah terjadi kegagalan organ dan sepsis.

Sementara beberapa dari 26 kasus echovirus 11 diidentifikasi pada awal 2022, setidaknya setengah dari kasus baru dilaporkan sejak akhir musim semi 2023.

1. Apa itu virus echovirus 11?

Dikutip dari laman WHO, enterovirus adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit menular. Penyakit yang disebabkan oleh jenis virus ini biasanya ringan, tetapi telah ditemukan berdampak pada bayi yang baru lahir dengan keparahan yang berbeda.

Echovirus 11 adalah salah satu virus dari genus enterovirus dari keluarga Picornaviridae. Seperti enterovirus lainnya, infeksi echovirus 11 dikaitkan dengan spektrum penyakit yang luas.

Kondisi yang ditimbulkan mulai dari gejala nonspesifik ringan hingga gangguan sistemik, seperti ruam, demam dan gangguan neurologis berat. 

Echovirus 11 telah dilaporkan menyebabkan penyakit parah pada bayi, dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

2. Penyebaran echovirus 11

ilustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Christian Bowen)

Dilansir WebMD, sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa terinfeksi virus selama kelahiran dari ibu mereka.

Virus ini mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau kurang berkembang.

Beberapa penelitian telah mencatat bahwa ada kemungkinan wabah enterovirus, termasuk echovirus 11, di komunitas yang lebih besar. Wabah juga dapat terjadi pada kelompok kecil, seperti tempat penitipan anak atau tempat perawatan anak.

3. Gejala echovirus 11

Paparan echovirus 11 pada bayi baru lahir dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa. Ini termasuk:

  • Sepsis: Respons infeksi di seluruh tubuh yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati
  • Meningoensefalitis: Pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
  • Miokarditis: Radang otot jantung.
  • Hepatitis: Radang hati.
  • Ensefalitis: Pembengkakan otak.

Gejala infeksi echovirus 11 pada bayi, serta orang dewasa, dapat meliputi:

  • Demam.
  • Diare.
  • Ruam.
  • Penyakit kuning.
  • Hidung tersumbat.
  • Batuk.
  • Sakit kepala.

Gejala dapat muncul secara bertahap atau sangat cepat pada orang yang berbeda. Gejala cenderung muncul lebih cepat pada bayi.

4. Diagnosis

ilustrasi virus (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk mendiagnosis infeksi akibat echovirus 11, dokter akan menggunakan serangkaian tes laboratorium untuk mencoba mengidentifikasi virus. Tes yang bisa digunakan meliputi:

  • Tes darah: Ini memberi dokter petunjuk tentang jenis infeksi yang dimiliki.
  • Tes cairan serebrospinal: Pengambilan sejumlah cairan dari tulang belakang. Dokter dapat memeriksa virus di tulang belakang dan otak.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Komplikasi infeksi echovirus 11 bisa sangat serius, bahkan bisa mematikan. Ini mungkin termasuk meningitis atau ensefalitis, yang merupakan peradangan otak atau selaput di sekitarnya. Dalam kasus ini, pasien mungkin mengalami gejala neurologis yang parah termasuk palsy, kelemahan otot, atau kelumpuhan (paralisis).

Infeksi echovirus 11 bisa sangat merusak jantung, hati, atau ginjal, dapat menyebabkan masalah permanen pada organ-organ tersebut. Jika kerusakannya cukup parah, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan transplantasi organ, mengutip WebMD.

6. Pengobatan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Tidak ada vaksin atau cara yang diketahui untuk sepenuhnya mencegah penyebaran echovirus, seperti echovirus 11. Kebanyakan orang dapat memiliki echovirus atau enterovirus dan tidak memiliki gejala sama sekali. Beberapa memiliki gejala ringan yang sembuh dengan sendirinya.

Juga, tidak ada pengobatan khusus untuk echovirus 11. Jika mengalami infeksi echovirus 11, dokter menangani gejala yang ditimbulkannya agar tidak memburuk atau sampai mengancam jiwa. Perawatan spesifik akan tergantung pada gejala, tetapi bentuk perawatannya ini bisa meliputi:

  • Dukungan pernapasan: Oksigen tambahan dan ventilator bisa digunakan untuk memastikan pasien mendapatkan oksigen yang cukup.
  • Obat untuk mengurangi peradangan atau penumpukan cairan: Untuk mengurangi tekanan pada jantung atau ginjal jika terlalu banyak cairan mulai berkumpul di sekitarnya.
  • Menangani demam: Apabila ada gejala demam, dokter mungkin memberi obat untuk menguranginya
  • Transplantasi organ: Jika organ seperti jantung atau hati rusak parah dan mulai gagal, dokter mungkin menyarankan transplantasi.

7. Pencegahan

Tidak ada vaksin atau cara khusus untuk mencegah echovirus 11. WHO menyarankan untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara menyeluruh dan mendisinfeksi permukaan dan barang-barang di sekitar.

Dari data yang tersedia saat ini, WHO menilai bahwa risiko kesehatan masyarakat untuk populasi umum dari echovirus 11 termasuk rendah. WHO masih terus mendorong negara-negara untuk memantau dan melaporkan kasus infeksi virus ini.

Editorial Team