Jerawat vulgaris disebabkan ketika pori-pori di hidung tersumbat, sehingga menjebak bakteri. Kelenjar sebasea memproduksi zat mirip minyak yang disebut sebum. Kadang-kadang, sebum terlalu banyak dan menjebak kotoran, seperti kulit mati atau bakteri, di pori-pori.
Hidung sangat rentan karena pori-pori di lokasi ini cenderung lebih besar daripada di tempat lain. Ukuran yang lebih besar memudahkan kotoran terperangkap, yang menyebabkan munculnya jerawat. Beberapa kondisi yang mendasari juga dapat menyebabkan jerawat terbentuk di berbagai bagian hidung, seperti:
- Masalah pencernaan
- Fluktuasi hormon
- Mencabut bulu atau membuang ingus terlalu keras
- Meningkatnya stres
- Riwayat keluarga
Rosasea tampak seperti jerawat di hidung yang kemudian menyebar ke pipi hingga dagu. Kondisi ini disebabkan oleh pembuluh darah yang meradang, membuatnya terlihat di permukaan kulit. Selain itu, rosasea juga menyebabkan benjolan mirip jerawat.
Sekali lagi, perlu diingat bahwa meskipun rosasea terlihat mirip jerawat, tetapi kondisi ini bukanlah jerawat. Hingga kini penyebab rosasea belum ditemukan secara pasti. Namun, beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko rosasea:
- Riwayat rosasea dalam keluarga
- Kulit berwarna cerah
- Respons imun terhadap infeksi bakteri Bacillus oleronius
- Riwayat infeksi Helicobacter pylori, bakteri penyebab tukak lambung hingga gastritis
- Malfungsi protein pelindung kulit
- Reaksi alergi pada kutu yang hidup di kulit