Sisi negatifnya, hal ini terkait dengan autisme, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), kecanduan internet, serta kanker prostat. Hubungan antara panjang relatif jari telunjuk dan jari manis dan konsumsi alkohol adalah bagian lebih lanjut dari teka-teki yang menyoroti efek kuat dari hormon seks prenatal pada perilaku dan fisiologi.
Namun, sisi positifnya, jari manis yang lebih panjang dibanding jari telunjuk dikaitkan dengan jantung yang sehat dan performa yang tinggi dalam lari jarak jauh, sepak bola, rugbi, bola basket, ski, dan selancar.
Studi menemukan bahwa perbandingan panjang jari telunjuk dan jari manis mungkin berhubungan dengan kebiasaan minum alkohol. Jika jari manis lebih panjang, hal ini dapat menunjukkan pengaruh hormon testosteron yang lebih tinggi saat seseorang masih di dalam kandungan. Testosteron yang tinggi bisa memengaruhi perilaku di masa dewasa, termasuk kebiasaan mengonsumsi alkohol.
Meski begitu, panjang jari bukan satu-satunya faktor yang menentukan kebiasaan minum alkohol seseorang. Faktor lingkungan, genetik, dan gaya hidup juga turut berperan. Penelitian ini hanya memberi wawasan tambahan tentang bagaimana hormon selama perkembangan janin dapat memengaruhi perilaku manusia di kemudian hari.
Referensi
Ślawski, Barbara, Anna Kasielska‐Trojan, John T. Manning, and Bogusław Antoszewski. “Is Alcohol Consumption Pattern Dependent on Prenatal Sex‐Steroids? A Digit Ratio (2D:4D) Study Among University Students.” American Journal of Human Biology, November 11, 2024.
"What your finger length might predict about your drinking habits – new study". The Conversation. Diakses pada Desember 2024.
"Ring Finger Longer Than Index? Peculiar Association Between Relative Lengths And Drinking Identified". IFL Science. Diakses pada Desember 2024.