Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jari tangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi jari tangan (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Menurut temuan penelitian, orang dengan jari manis lebih panjang cenderung minum lebih banyak alkohol.
  • Penelitian melibatkan 169 perempuan dan 89 laki-laki dari Universitas Kedokteran Lodz di Polandia.
  • Jari manis yang lebih panjang dibanding jari telunjuk dikaitkan dengan pengaruh hormon testosteron yang lebih tinggi saat janin.

Orang yang jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuknya cenderung minum lebih banyak alkohol, menurut hasil penelitian terbaru. Kenapa bisa begitu?

Jawabannya ada pada pemahaman tentang perbedaan jenis kelamin. Beberapa perbedaan jenis kelamin memang dipengaruhi oleh faktor sosial, tetapi ada juga yang disebabkan oleh faktor biologis. Berikut penjelasannya lebih lanjut.

Skor penggunaan alkohol

Para responden adalah mahasiswa dari Universitas Kedokteran Lodz di Polandia. Penelitian melibatkan 169 perempuan dan 89 laki-laki yang menyelesaikan tes identifikasi gangguan penggunaan alkohol, yang mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan minum alkohol.

Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang memiliki jari manis lebih panjang dibandingkan jari telunjuknya memiliki skor penggunaan alkohol dan konsumsi alkohol yang lebih tinggi per minggunya. Hubungan ini ada pada laki-laki dan perempuan, tetapi lebih kuat pada laki-laki.

"Diketahui bahwa responden yang kecanduan alkohol memiliki jari ke-4 yang sangat panjang dibandingkan dengan jari ke-2. Hubungan tersebut lebih kuat pada laki-laki daripada perempuan," kata Profesor John Manning, dari tim peneliti Applied Sports, Technology, Exercise and Medicine (A-STEM) Swansea University dalam sebuah pernyataan.

Demikian juga studi yang dilakuan di Eropa dan Asia, menemukan bahwa pasien yang ketergantungan alkohol memiliki jari manis yang lebih panjang dibanding jari telunjuk. Data peneliti mendukung temuan ini dan memperluasnya pada orang-orang yang tidak bergantung pada alkohol.

Berkaitan dengan hormon testosteron

ilustrasi minuman alkohol (pixabay.com/Michal Jarmoluk)

Ada perbedaan mencolok antara jumlah alkohol yang diminum laki-laki dan perempuan—laki-laki mengonsumsi jauh lebih banyak. Hal ini bisa berkaitan dengan pengaruh testosteron selama perkembangan janin.

Hormon testosteron yang lebih tinggi bisa memengaruhi perilaku di masa dewasa, termasuk dorongan yang terkait dengan kebiasaan minum alkohol.

Testosteron menyebabkan apa yang dikenal sebagai perubahan “pengaturan” pada otak dan organ-organ lain janin. Perubahan ini kemudian diperkuat lebih lanjut pada anak laki-laki oleh lonjakan testosteron pada masa pubertas.

Diperkirakan bahwa catatan perbedaan testosteron dan estrogen ditemukan pada panjang relatif jari telunjuk dan jari manis. Artinya, rasio jari mencerminkan paparan hormon seks di dalam rahim, sehingga jari manis yang panjang mengindikasikan testosteron yang tinggi dan estrogen yang rendah.

Sisi negatif dan positif dari kondisi ini

Sisi negatifnya, hal ini terkait dengan autisme, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), kecanduan internet, serta kanker prostat. Hubungan antara panjang relatif jari telunjuk dan jari manis dan konsumsi alkohol adalah bagian lebih lanjut dari teka-teki yang menyoroti efek kuat dari hormon seks prenatal pada perilaku dan fisiologi.

Namun, sisi positifnya, jari manis yang lebih panjang dibanding jari telunjuk dikaitkan dengan jantung yang sehat dan performa yang tinggi dalam lari jarak jauh, sepak bola, rugbi, bola basket, ski, dan selancar.

Studi menemukan bahwa perbandingan panjang jari telunjuk dan jari manis mungkin berhubungan dengan kebiasaan minum alkohol. Jika jari manis lebih panjang, hal ini dapat menunjukkan pengaruh hormon testosteron yang lebih tinggi saat seseorang masih di dalam kandungan. Testosteron yang tinggi bisa memengaruhi perilaku di masa dewasa, termasuk kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Meski begitu, panjang jari bukan satu-satunya faktor yang menentukan kebiasaan minum alkohol seseorang. Faktor lingkungan, genetik, dan gaya hidup juga turut berperan. Penelitian ini hanya memberi wawasan tambahan tentang bagaimana hormon selama perkembangan janin dapat memengaruhi perilaku manusia di kemudian hari.

Referensi

Ślawski, Barbara, Anna Kasielska‐Trojan, John T. Manning, and Bogusław Antoszewski. “Is Alcohol Consumption Pattern Dependent on Prenatal Sex‐Steroids? A Digit Ratio (2D:4D) Study Among University Students.” American Journal of Human Biology, November 11, 2024.
"What your finger length might predict about your drinking habits – new study". The Conversation. Diakses pada Desember 2024.
"Ring Finger Longer Than Index? Peculiar Association Between Relative Lengths And Drinking Identified". IFL Science. Diakses pada Desember 2024.

Editorial Team