ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/cottonbro studio)
Diskusikan penggunaan obat steroid dengan dokter. Tergantung obat yang dikonsumsi dan gangguan yang diobati, kamu mungkin memiliki pilihan pengobatan lain.
Dokter mungkin juga merekomendasikan jadwal dosis yang berbeda atau bentuk steroid yang berbeda. Misalnya, dokter mungkin merekomendasikan dosis setiap dua hari atau, jika mengidap asma, menggunakan steroid hirup yang menargetkan paru-paru secara langsung, bukan pil yang dapat memberikan efek pada seluruh tubuh.
Jangan berhenti minum obat (atau mengubah kapan dan bagaimana obat digunakan) tanpa petunjuk dari dokter. Steroid adalah obat kuat yang perlu dikurangi secara bertahap. Menghentikannya secara tiba-tiba dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti kekakuan otot, nyeri sendi, dan demam, belum lagi kambuhnya gangguan apa pun yang sedang diobati.
Untuk menekan kenaikan berat badan, gunakan strategi yang sama untuk mengendalikan berat badan secara umum:
- Pilih makanan yang mengenyangkan namun rendah kalori, seperti buah dan sayuran segar.
- Tahan rasa lapar dengan makan enam kali sehari dalam porsi kecil dibandingkan tiga kali dalam porsi besar.
- Pilih karbohidrat kompleks yang kaya serat dan lebih lambat dicerna dibandingkan dengan karbohidrat olahan (misalnya, nasi merah daripada nasi putih).
- Sertakan sumber protein pada setiap makan (daging, keju, kacang-kacangan, dll.). Menurut penelitian, makanan yang mengandung 25–30 gram protein adalah yang paling efektif untuk mengekang nafsu makan dan mengendalikan berat badan.
- Minum air putih. Selain membuat kenyang, air putih juga dapat membakar kalori. Satu penelitian menemukan bahwa anak-anak yang kelebihan berat badan yang minum hanya 10 ml/kg berat badan air dingin meningkatkan pengeluaran energi saat istirahat mereka sebesar 25 persen selama lebih dari 40 menit setelah minum.
- Tetap aktif. Ini terkadang sulit dilakukan saat merasa tidak enak badan. Memiliki teman berolahraga dapat membantu.
Steroid dapat mengobati beberapa kondisi inflamasi. Namun, penggunaannya juga dapat menyebabkan efek samping, seperti penambahan berat badan.
Kalau kamu diresepkan steroid dan khawatir berat badan naik, bicarakan dengan dokter untuk mencegah atau mengurangi risiko tersebut.
Dalam banyak kasus, berat badan yang bertambah selama pengobatan akan turun setelah pengobatan dihentikan, tetapi penurunan berat badan tersebut dapat memakan waktu. Berusaha mencegah penambahan berat badan sebelum itu menjadi masalah lebih disarankan.
Referensi
Dora Liu et al., “A practical guide to the monitoring and management of the complications of systemic corticosteroid therapy,” Allergy Asthma and Clinical Immunology 9, no. 1 (August 15, 2013).
University Hospitals. Diakses pada Oktober 2024. Understanding Steroid-Related Weight Gain.
Healthline. Diakses pada Oktober 2024. Corticosteroids and Weight Gain: What You Need to Know.
Jeffrey R. Curtis et al., “Population‐based assessment of adverse events associated with long‐term glucocorticoid use,” Arthritis Care & Research 55, no. 3 (May 31, 2006): 420–26.
Heather J Leidy et al., “The role of protein in weight loss and maintenance,” American Journal of Clinical Nutrition 101, no. 6 (April 30, 2015): 1320S-1329S.
G Dubnov-Raz et al., “Influence of water drinking on resting energy expenditure in overweight children,” International Journal of Obesity 35, no. 10 (July 12, 2011): 1295–1300.